Pentingnya 'Core Values' Untuk Tingkatkan Daya Saing
Kampus juga harus menghubungkan talenta yang dimiliki mahasiswa, dengan para pelaku ekonomi kreatif yang kredibel.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Pentingnya 'Core Values' Untuk Tingkatkan Daya Saing](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kuliah-umum-stiki-indonesia.jpg)
Nicolas Manafe/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - STMIK STIKOM INDONESIA (STIKI) menggelar kuliah umum bertajuk “Peran Strategis Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Industri Kreatif, Pariwisata dan Budaya”.
Kuliah Umum yang diselenggarakan secara hybrid di Aula STIKI Indonesia, di Denpasar, Senin (8/11/2021) tersebut menghadirkan pembicara, Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana.
Dalam pemaparannya, Ari menyampaikan pentingnya inovasi dalam Pembangunan Industri Kreatif, Pariwisata dan Budaya.
Baca juga: Gus Muhaimin: Pemerintah Harus Lebih Dukung Industri Kreatif Tanah Air
Untuk itu, setiap Perguruan Tinggi harus mau melakukan "reform', menata kurikulumnya agar relevan dengan kebutuhan hari ini.
Perguruan Tinggi, harus mengajarkan ilmu baru (emerging knowledge), keahlian baru (emerging skill) agar mampu mengisi peluang-peluang baru (emerging job).
Kampus juga harus melahirkan para pencipta lapangan kerja (job creater), bukan pencari kerja (job seeker).
"Kebijakan Kampus Merdeka, merupakan salah satu cara agar adaptif menggikuti perkembangan zaman. Mahasiswa perlu didorong dan diberikan ruang untuk melakukan inovasi," ujarnya.
"Caranya dengan menempa SDM kreatif untuk menguasai berbagai disiplin ilmu untuk mendukung pengembangan talentanya." katanya.
Kampus, menurutnya, juga harus menghubungkan talenta yang dimiliki mahasiswa, dengan para pelaku ekonomi kreatif yang kredibel.
Dengan demikian, setiap mahasiswa memiliki kemampuan beradaptasi tinggi, agile learner.
Namun demikian, semua proses untuk menjulang tinggi dan berprestasi, tetap harus memiliki akar yang kuat.
"Memiliki kharakter yang berpegang pada nilai-nilai luhur kebangsaan dan kearifan lokal,” kata Ari.
Dalam kesempatan tersebut, Ari juga menyampaikan apresiasi kepada STIKI Indonesia, yang meskipun merupakan Kampus IT, tapi tetap menjadikan budaya sebagai landasan.
Core Value “Menjadi dan Memberi” dinilai Ari sebagai nilai yang luar biasa, karena memuliakan manusia dan membangun peradaban kebudayaan Bali.
Doktor Fisipol Universitas Gadjah Mada ini, juga memuji sejumlah inovasi yang telah diciptakan, salah satunya “Patik Bali” yang merupakan papan ketik aksara Bali yang bertujuan melestarikan aksara Bali.
Sebuah inovasi, yang menurut Ari sangat dibutuhkan saat ini.
Ketua STIKI Indonesia, I Dewa Made Krishna Muku, dalam sambutannya sebelum kuliah umum mengatakan bahwa pihaknya ingin memberi “makna” dalam misi membangun Teknologi Pariwisata Berbudaya.
Melalui kuliah umum ini, ia berharap Ari dapat memberikan inspirasi untuk mewujudkan misi tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.