Berdirinya Budi Utomo sebagai Usaha Pertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pemikiran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tidak lepas dari pengaruh berdirinya organisasi Budi Utomo.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pemikiran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat tidak lepas dari pengaruh berdirinya organisasi Budi Utomo.
Dikutip dari Buku Siswa SD/MI Kelas V Tema 5 Ekosistem (2017) oleh Diana Puspa, Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908.
Organisasi ini berdiri berdasarkan pemikiran seorang lulusan sekolah dokter Jawa (Stovia) bernama dr. Wahidin Sudirohusodo.
Dokter Wahidin ingin mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari perjuangan fisik kepada cara perjuangan melalui pendidikan.
Ide ini menarik perhatian seorang mahasiswa STOVIA bernama sutomo yang pada akhirnya mendirikan organisasi modern pertama di Indonesia bernama Budi Utomo.
Baca juga: Mengenal 5 Tokoh Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang Diperingati sebagai Hari Pahlawan
Baca juga: Mengenal Macam-macam Koperasi, Berikut Pengertian Lengkap dengan Tujuan dan Manfaatnya
Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id Budi Utomo selaku organisasi secara samar-samar merumuskan tujuannya untuk kemajuan Tanah Air.
Jangkauan geraknya yang semula hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura, kemudian diperluas untuk masyarakat Tanah Air seluruhnya dengan tidak memerhatikan perbedaan keturunan, jenis kelamin, dan juga agama.
Budi Utomo tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik namun bidang kegiatan yang dipilihnya adalah pendidikan dan kebudayaan.
Perjuangan dr.Wahidin dan dr.Soetomo adalah berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perlu mempermasalahkan perbedaan agama dan suku.
Keberadaan Budi Utomo telah menumbuhkan semangat dan menandai terjadinya kebangkitan bangsa secara nasional.
Sementara kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Namun, semangat persatuan dan kesatuan selalu mendapatkan tantangan.
Tantangan ini berupa perlawanan dari bangsa asing maupun tantangan dari warga negara Indonesia yang tidak menginginkan persatuan bangsa.
Untuk melawan kekuatan asing, muncullah perlawanan masyarakat di segala penjuru Indonesia yang melahirkan tokoh-tokoh yang gagah berani.
Jenderal Sudirman dan Bung Tomo merupakan dua dari sekian banyak tokoh nasional yang terkenal berani melawan kekuatan asing yang mengancam kesatuan negara Indonesia.
Kedua tokoh ini berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Baca juga: Mengenal Hak Prerogatif Presiden, dari Amnesti hingga Abolisi, Lengkap dengan Contoh Kasusnya
Baca juga: Mengenal Apa Itu Kerja Sama Antar Negara ASEAN: Pengertian, Faktor, hingga Bentuk Kerja Sama
Pada masa kini, usaha mempersatukan bangsa sering terancam oleh gerakan-gerakan dalam masyarakat yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan gerakan Organisasi Papua Merdeka di Papua merupakan gerakan masyarakat yang ingin memisahkan diri dari NKRI pada masa Orde Baru.
Setelah masa Orde Baru selesai, digantikan oleh masa Reformasi, para pemimpin nasional pada masa itu berusaha keras melakukan perundingan-perundingan untuk meredam aksi perpecahan tersebut.
Presiden ke-4 K.H Abdurrahman Wahid merupakan salah satu tokoh nasional yang membantu upaya perdamaian untuk mengatasi perpecahan tersebut.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah