Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh Manusia: Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Mineral, dan Air
Berikut jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia, di antaranya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia, di antaranya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Makanan yang dikonsumsi oleh manusia seharusnya tidak hanya sekedar mengenyangkan, tetapi juga harus mengandung nutrisi atau gizi.
Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk berlangsungnya fungsi normal pada setiap jaringan serta organ tubuh.
Sebenarnya, makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh manusia harus mengandung enam jenis nutrisi, di antaranya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Baca juga: Energi yang Dibutuhkan Tubuh Manusia serta Total Asupan Kalori yang Direkomendasikan agar Sehat
Karbohidrat, lemak, dan protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin merupakan nutrisi organik yang mengandung karbon.
Sebaliknya, nutrisi anorganik seperti air dan mineral, tidak mengandung karbon.
Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein perlu dicerna atau dipecah terlebih dahulu oleh tubuh.
Sedangkan air, vitamin, dan mineral dapat diserap langsung oleh sel-sel tubuh.
Berikut jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia, dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id:
1. Karbohidrat
Pada beberapa kemasan biskuit, terdapat kandungan nutrisi pada label yang tertera.
Terlihat bahwa jumlah karbohidrat yang tertera pada kemasan biskuit lebih tinggi daripada jumlah nutrisi lainnya.
Setiap molekul karbohidrat terbuat dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh.
Satu gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kilokalori (kkal).
Terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu gula, pati, dan serat.
Gula disebut karbohidrat sederhana.
Contoh makanan yang mengandung gula antara lain buah, madu, dan susu.
Dua jenis karbohidrat lainnya, yaitu pati dan serat disebut karbohidrat kompleks.
Pati ditemukan dalam umbi-umbian seperti kentang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian.
Serat, seperti selulosa, ditemukan di dinding sel tumbuhan.
Makanan seperti roti gandum atau sereal, kacang-kacangan, sayuran, dan buah merupakan sumber serat yang baik.
Serat tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan makanan manusia, sehingga dikeluarkan sebagai feses.
Dengan demikian, serat bukan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia.
Selain itu, konsumsi karbohidrat terlalu berlebihan dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes.
Menurut WHO, 246 juta orang di dunia mengidap diabetes.
Masyarakat diharapkan untuk berhati-hati terhadap diabetes.
Jumlah ini menunjukkan hampir 6 persen dari populasi orang dewasa di dunia.
Karena jumlahnya yang besar, maka diabetes disebut sebagai “The Silent Epidemi”.
Penyebab utama peningkatan kejadian diabetes adalah gaya hidup.
Olahraga teratur dan pengaturan pola makan dapat mengurangi atau menunda timbulnya diabetes lebih dari 50 persen.
Untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh, seseorang dapat menggunakan alat pengukur kadar gula dalam darah.
Kadar gula darah normal berkisar antara 60-100 mg/dL saat dalam kondisi tidak makan.
Apabila setelah makan, kadar maksimal kurang dari 140 mg/dL.
2. Lemak
Lemak atau lipid diperlukan tubuh karena menyediakan energi sebesar 9,3 kkal/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia.
Selama proses pencernaan, lemak dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol.
Lemak merupakan unit penyimpanan yang baik untuk energi.
Kelebihan energi dari makanan yang dimakan akan diubah menjadi lemak dan disimpan untuk digunakan di lain waktu.
Berdasarkan struktur kimianya, terdapat lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Lemak tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar.
Minyak nabati serta lemak yang ditemukan dalam biji adalah lemak tak jenuh.
Kemudian, lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit.
Lemak jenuh yang berlebih dapat meningkatkan kolesterol darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Makanan yang mengandung lemak biasanya akan cenderung berminyak atau memiliki rasa yang gurih, misalnya pada keripik kentang dan kacang-kacangan.
Sebagian orang lebih suka mengonsumsi camilan karena memiliki rasa yang lezat.
Namun, masyarakat harus berhati-hati karena kandungan lemak pada camilan cukup tinggi.
Pada Tabel 4.6, tertera beberapa camilan yang populer di kalangan anak-anak dan remaja serta rata-rata jumlah lemak yang terkandung di dalamnya.
3. Protein
Protein dibutuhkan sebagai penghasil energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan hormon, dan pembentuk antibodi (sistem kekebalan tubuh).
Protein merupakan molekul besar yang terdiri atas sejumlah asam amino.
Asam amino terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang belerang.
Protein yang dimakan dapat berasal dari hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati).
Bahan makanan yang mengandung protein hewani antara lain daging, ikan, telur, susu, dan keju.
Bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya.
Kacang kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu merupakan salah satu sumber protein yang baik.
Kandungan nutrisi dalam bahan makanan dapat diketahui dengan menggunakan indikator uji makanan atau reagen.
Tabel 4.7 menunjukkan jenis reagen untuk mengetahui nutrisi dalam bahan makanan.
- Uji bahan makanan yang mengandung amilum
Reagen kalium iodida (KI) atau lugol digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung amilum.
Reagen ini berwarna oranye.
Setelah sampel yang diuji ditetesi reagen KI, akan terjadi perubahan warna.
Apabila sampel berubah warna menjadi biru tua, berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum.
- Uji bahan makanan yang mengandung gula
Reagen Benedict digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung gula.
Reagen ini berwarna biru jernih.
Setelah sampel yang diuji ditetesi reagen Benedict, akan terjadi perubahan warna.
Apabila sampel berubah warna menjadi biru kehijauan atau kuning atau merah bata, berarti bahan makanan tersebut mengandung gula.
Bergantung pada kadar gula dalam sampel.
- Uji bahan makanan yang mengandung protein
Reagen Biuret digunakan untuk mengetahui adanya kandungan protein pada bahan makanan.
Reagen Biuret adalah larutan berwarna biru yang ketika bereaksi dengan protein akan berubah warna menjadi merah muda sampai ungu.
4. Vitamin
Walaupun vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi vitamin harus ada karena vitamin diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit.
Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Khusus vitamin D dapat terbentuk ketika kulit terkena sinar matahari karena di dalam tubuh ada pro vitamin D.
Buah-buahan mengandung serat, vitamin, dan fruktosa atau penyedia gula sederhana alami yang mudah diserap oleh tubuh.
Apabila buah dikonsumsi 30 menit sebelum makan berat seperti nasi, penyerapan nutrisi dalam buah dapat lebih optimal.
Hal ini dikarenakan insulin yang dihasilkan pankreas dapat segera mencerna fruktosa secara perlahan sehingga glukosa dapat terserap oleh tubuh lebih cepat.
Penyerapan vitamin pun juga lebih optimal.
Apabila buah dikonsumsi setelah memakan nasi, pankreas akan bekerja berat untuk mengolah nasi dan protein yang ada dalam lauk pauk yang memerlukan waktu pencernaan berjam-jam.
Mengonsumsi buah juga dapat dilakukan setelah makan berat, tetapi sebaiknya dilakukan beberapa jam setelah makan.
Hal ini bertujuan agar makanan yang sebelumnya masuk ke dalam tubuh sudah dicerna dengan baik sehingga nutrisi dalam buah dapat terserap secara optimal.
Kekurangan vitamin ternyata dapat menyebabkan beberapa gangguan di dalam tubuh.
Salah satu contoh yang sering dijumpai sehari-hari adalah kekurangan vitamin C.
Salah satu akibat kekurangan vitamin C adalah sariawan.
Untuk pengobatan atau pencegahan sariawan biasanya disarankan untuk banyak mengonsumsi buah yang asam seperti jeruk, stroberi, atau asam jawa.
Di sisi lain, tidak semua orang suka rasa yang terlalu asam.
Selain itu, sebenarnya vitamin C tidak hanya terdapat pada buah yang asam.
Vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayuran.
Tiap-tiap jenis buah memiliki kadar vitamin C yang berbeda-beda.
5. Mineral
Tubuh memerlukan sekitar 14 jenis mineral, beberapa contoh di antaranya kalsium, fosfor, kalium, natrium, besi, iodium, dan seng.
Mineral merupakan nutrisi yang sedikit mengandung atom karbon.
Satu jenis makanan yang dikonsumsi ternyata dapat mengandung lebih dari satu jenis zat gizi, misalnya pada susu terkandung protein, lemak, serta mineral berupa kalsium.
Mineral berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, serta berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang.
Beberapa mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit dan sebagian yang lain cukup banyak.
Berbagai mineral yang dibutuhkan tubuh, manfaatnya, serta sumbernya dapat dicermati pada Tabel 4.10.
6. Air
Air penting bagi tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup.
Manusia tentu lebih dapat menahan lapar daripada menahan haus.
Hal ini dikarenakan sel-sel tubuh membutuhkan air untuk beraktivitas.
Selain itu, nutrisi yang masuk ke tubuh tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh apabila tidak terlarut dalam air.
Sekitar 60-80 persen sel tubuh makhluk hidup terdiri atas air.
Tubuh dapat kehilangan air ketika bernapas, berkeringat, buang air besar maupun buang air kecil.
Kehilangan air tersebut harus segera diganti dengan minum air sebanyak 2 liter atau 8 gelas sehari.
Namun, minum air bukan satu-satunya cara untuk memasok sel-sel dengan air karena tanpa disadari makanan yang dimakan mengandung banyak air.
Contohnya adalah apel yang mengandung 80 persen air dan daging yang mengandung 66 persen air.
Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan, pelumas dan bantalan, media transportasi, serta media pengeluaran sisa metabolisme.
Selain itu, di dalam cokelat mengandung beberapa mineral dan nutrisi, tetapi tidak mengandung cukup vitamin.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah