Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Ancaman Perubahan Iklim Global, Dampaknya Terhadap Bumi dan Upaya Penanggulangan

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola iklim global atau regional. Berikut ini dampak negatif dan upaya penanggulangannya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Ancaman Perubahan Iklim Global, Dampaknya Terhadap Bumi dan Upaya Penanggulangan
sputnik
Gletser Thwaites, yang memiliki ukuran seluas Florida, saat ini bertanggung jawab atas sekitar 4 persen kenaikan permukaan laut secara global. Simak materi perubahan iklim berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Cuaca dapat berubah setiap saat berdasarkan kondisi alam.

Perubahan cuaca dapat dipengaruhi oleh pergerakan angin, hujan, dan lain-lain.

Cuaca di suatu kota dapat berbeda dengan kota lainnya.

Hal ini berbeda dengan kondisi iklim karena iklim mencakup wilayah yang lebih luas dari cuaca.

Melansir National Geographic, perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola iklim global atau regional.

Seringkali perubahan iklim mengacu secara khusus pada kenaikan suhu global dari pertengahan abad ke-20 hingga sekarang.

Lalu, apa saja bukti adanya kemungkinan perubahan iklim?

Berita Rekomendasi

Selengkapnya, simak rangkuman materi berikut ini.

Baca juga: Mengenal Awan sebagai Pemantau Cuaca, Proses Terbentuknya Awan, dan Jenis-jenis Awan

Bukti Adanya Ancaman Perubahan Iklim

Ilustrasi bongkahan es raksasa yang terpisah dari gletser Greenland di Kutub Utara
Gletser Greenland di Kutub Utara (ist)

Menurut penelitian yang telah dilakukan NASA, pengamatan langsung yang dilakukan di atas dan di atas permukaan bumi menunjukkan iklim planet berubah secara signifikan.

Aktivitas manusia adalah pendorong utama perubahan tersebut.

Iklim di Bumi telah berubah sepanjang sejarah.

Hal ini telah berlangsung selama ribuan tahun dan pada abad ke-20 ini terjadi kecepatan perubahan iklim global.

Berikut ini beberapa bukti adanya perubahan iklim yang terjadi dengan cepat:

1. Naiknya suhu Bumi secara Global

Suhu permukaan rata-rata Bumi telah meningkat sekitar 2,12 derajat Fahrenheit (1,18 derajat Celcius) sejak akhir abad ke-19.

Sebagian besar perubahan tersebut didorong oleh peningkatan emisi karbon dioksida ke atmosfer dan aktivitas manusia lainnya.

Pemanasan global yang besar dan intens terjadi dalam 40 tahun terakhir.

Tujuh tahun terakhir adalah pemanasan yang terpanas berdasarkan data pada tahun 2016 dan 2020.

2. Pemanasan Laut

Laut telah menyerap sebagian besar peningkatan panas di Bumi.

Pemanasana tertinggi terjadi di titik 100 meter teratas (sekitar 328 kaki) lautan.

Titik tersebut menunjukkan pemanasan lebih dari 0,6 derajat Fahrenheit (0,33 derajat Celcius) sejak 1969.

Hal ini sangat disayangkan karena Bumi menyimpan 90 persen energi ekstra di lautan.

3. Lapisan Es yang Menyusut

Lapisan es Greenland dan Antartika telah berkurang massanya.

Data dari Gravity Recovery and Climate Experiment NASA menunjukkan Greenland kehilangan rata-rata 279 miliar ton es per tahun antara 1993 dan 2019.

Sementara Antartika kehilangan sekitar 148 miliar ton es per tahun.

Baca juga: Mengenal Iklim Subtropis: Pengertian Iklim Subtropis, Ciri-ciri, Pembagian Musim, dan Flora Fauna

4. Ancaman Gletser

Gletser adalah pencairan es di tempat-tempat bersalju, terutama di laut.

Es tersebut mencair karena suhu Bumi meningkat.

Keberadaan Gletser muncul hampir di setiap wilayah di seluruh dunia.

Gletser juga sering ditemukan di Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Rockies, Alaska, dan Afrika.

Mencairnya es akan menaikkan permukaan air laut, yang telah naik 20 centimeter abad lalu.

5. Menipisnya salju di belahan Bumi utara

Pengamatan satelit mengungkapkan jumlah tutupan salju musim semi di belahan bumi utara telah menurun.

Salju di belahan Bumi utara telah menipis selama lima dekade terakhir dan salju mencair lebih awal.

6. Cuaca Ektrem

Kenaikan suhu tinggi yang tercatat di Amerika Serikat semakin bertambah.

Sedangkan jumlah temperatur suhu rendah yang tercatat telah menurun sejak tahun 1950.

AS juga telah menyaksikan peningkatan jumlah kejadian curah hujan yang intens.

7. Meningkatnya keasaman air laut

Keasaman permukaan air laut telah meningkat sekitar 30 persen sejak awal Revolusi Industri.

Sejumlah 13,14 persen peningkatan ini disebabkan oleh manusia yang mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer.

Karbon dioksida kemudian diserap ke laut.

Sehingga laut telah menyerap kurang lebih 20 hingga 30 persen dari total emisi karbon dioksida antropogenik dalam beberapa dekade terakhir (7,2 hingga 10,8 miliar metrik ton per tahun).

Baca juga: Mengenal Deforestasi, Laju Penurunan Deforestasi Indonesia serta Penyebab dan Dampaknya

Upaya Menanggulangi Perubahan Iklim

Melansir Gramedia, berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan Bumi:

1. Sektor Energi

Jika menilik pada penyebab perubahan iklim disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil.

Bumi akan mengalami perubahan iklim global jika sebagian besar perusahaan tetap menggunakan bahan bakar fosil.

Penanggulangan yang dapat dilakukan yaitu mengurangi subsidi bahan bakar fosil dan menggunakan energi yang dapat diperbarui.

2. Sektor Transportasi

Selain asap pabrik, asap kendaraan juga memicu naiknya suhu Bumi.

Upaya yang dapat dilakukan adalah menggalakkan penggunaan biofuel dan menggunakan bahan bakar standar CO2.

Pengurangan penggunaan kendaraan yang menghasilkan emisi berbahaya juga dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi umum.

3. Sektor Industri

Sektor industri masih memiliki hubungan dengan pabrik dan proses produksinya.

Pertanian dan peternakan juga termasuk penghasil emisi gas karbon dioksida.

Pemberlakuan standar subsidi, pengaturan lahan, serta mengontrol penggunaan pupuk kimia di tanah juga dapat mengurangi perubahan iklim yang ektrem.

4. Sektor Kehutanan

Selain pencegahan pada beberapa sektor di atas, upaya lain yang dapat dilakukan adalah perbaikan sektor hutan.

Seperti yang diketahui, fungsi hutan adalah sebagai paru-paru dunia.

Deforestasi atau penebangan hutan secara liar harus dilarang dengan tegas.

Pemulihan dan perlindungan hutan juga dapat mengurangi perubahan iklim ekstrem dan menjaga keanekaragaman hayati.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas