Pembagian Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi dan Pengertiannya
Berikut adalah pengertian zaman praaksara dan pembagian zaman pra-aksara berdasarkan geologi.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Manusia hidup dari waktu ke waktu, sehingga kehidupan manusia selalu berkembang.
Kehidupan manusia pada masa lalu berbeda dengan masa sekarang.
Kehidupan manusia itu berkembang secara bertahap dari kehidupan praaksara (prasejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah).
Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Berikut Beberapa Peninggalannya
Pengertian Masa Praaksara
Praaksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara.
"Pra" artinya sebelum dan "Aksara" berarti tulisan.
Jadi, masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan.
Dalam buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan.
Masa praaksara disebut juga dengan masa prasejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan.
Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
Kehidupan manusia pada masa praaksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu itu.
Peninggalan tersebut dapat berupa artefak dan fosil.
Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala.
Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa praaksara.
Baca juga: Mengenal Sejarah Masuknya Agama Hindu hingga Peninggalannya di Indonesia
Pembagian Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi
Menurut Ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi), perkembangan bumi terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Arkaikum
Zaman Arkaikum berumur kurang lebih 2500 juta tahun.
Pada saat itu bumi masih belum dingin dan udara masih panas sekali.
Kulit bumi masih dalam proses pembentukan sehingga belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Palaeozoikum
Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun.
Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan, binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah ada.
Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada.
Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan masih sulit untuk meningkat.
3. Mesozoikum
Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun.
Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin berkembang.
Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali.
Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter.
Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling banyak sekali.
4. Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun.
Keadaan bumi pada zaman ini menjadi baik.
Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih ada.
Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:
a. Tertier
Pada zaman ini ditandai dengan semakin berkurangnya binatang raksasa, famili binatang menyusui sudah mulai ada.
Beberapa jenis monyet dan kera mulai hidup.
b. Kwarter
Zaman kwarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu.
Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia.
Bagian-bagian zaman ini disebut dengan istilah kala.
Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.
Sumber Buku:
Dwi L. Amurwani, dkk. 2014. Sejarah Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
(Tribunnews.com/Widya)