Perkembangbiakan Hewan Secara Vivipar, Ovipar dan Ovovivipar, Ini Penjelasannya
Berikut adalah penjelasan perkembangbiakan hewan secara vivipar, ovipar dan ovovivipar.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Secara umum, hewan berkembangbiak dengan cara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Secara vegetatif, hewan berkembangbiak dengan membentuk tunas, fragmentasi dan partenogenesis.
Sementara secara generatif, hewan berkembangbiak secara vivipar, ovipar dan ovovivipar.
Sebagian besar hewan berkembang biak secara seksual, namun beberapa hewan berkembang biak dengan cara aseksual.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Dipengaruhi Masyarakat yang Kembali ke Kampung Halamannya
Perkembangbiakan seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina.
Melalui proses ini akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur.
Proses fertilisasi ini akan menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot akan berkembang menjadi embrio (calon anak) dan pada tahap selanjutnya embrio akan berkembang menjadi individu baru.
Fertilisasi tersebut dapat terjadi melalui dua cara, yakni fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.
Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel sperma terjadi di dalam tubuh induk betina.
Contoh hewan yang melakukan fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura, dan buaya.
Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh induk betina.
Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan.
Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis, yaitu hewan vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
Baca juga: Mengenal 5 Sistem Ekonomi di Dunia, Kelebihan dan Kekurangannya, Ekonomi Tradisional hingga Terpusat
1. Hewan Vivipar
Hewan vivipar disebut juga hewan melahirkan.
Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi.
Embrio akan memperoleh nutrisi dari induk melalui perantara plasenta.
Pada hewan mamalia, induk hewan tidak perlu mencari makanan tambahan untuk anaknya.
Tubuh mamalia dilengkapi dengan kelenjar mammae yang dapat menghasilkan susu.
Susu mengandung laktosa yang dapat dicerna oleh perut bayi hewan dengan mudah untuk menghasilkan nutrisi dan energi yang diperlukan.
Contoh hewan vivipar: kucing, gajah, badak, kerbau, anoa, babi, banteng, paus, dan kambing.
2. Hewan Ovipar
Hewan ovipar disebut juga dengan hewan bertelur.
Hewan ini embrionya berkembang di dalam telur.
Telur hewan ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh induk betina.
Hewan tertentu, misalnya penyu, ikan mujair, dan katak, menghasilkan puluhan hingga ratusan telur setiap kali bertelur.
Tidak semua telur yang dihasilkan oleh ikan mujair dan katak yang telah mengalami pembuahan dapat menetas menjadi individu baru.
Tidak semua telur penyu yang menetas dapat bertahan hidup sampai dewasa, karena adanya predator, ombak, dan arus laut yang mengancam kehidupan penyu yang baru saja menetas.
Meskipun dapat dihasilkan puluhan bahkan ratusan individu baru dalam sekali perkembangbiakan, kita juga tetap harus menjaga kelestarian ikan, katak, dan terutama penyu agar tetap lestari.
Contoh hewan ovipar antara lain cicak, katak, ikan mujair, ayam, burung elang, dan itik.
3. Ovovivipar
Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan melahirkan.
Embrio hewan yang tergolong ovovivipar sebenarnya berkembang di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar.
Telur tetap berada di dalam tubuh induk betina.
Setelah umur embrio cukup untuk dilahirkan, telur akan menetas di dalam tubuh induk dan kemudian anaknya dilahirkan.
Contoh hewan ovovivipar antara lain kadal dan sebagian jenis ular.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi 2018
Artikel Terkait Materi Sekolah
(Tribunnews.com/Widya)