Bentuk-bentuk Integrasi Sosial: Normatif, Fungsional, dan Koersif
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan, Berikut bentuknya.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat tiga bentuk integrasi sosial.
Ketiganya yakni integrasi normatif, fungsional dan koersif.
Menurut KBBI, integrasi merupakan pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.
Baca juga: Pengertian Enzim, Berikut Fungsi, Cara Kerja dan Contohnya
Baca juga: Mengenal Apa Itu Otonomi Daerah: Pengertian, Nilai, Dimensi hingga Prinsipnya
Dikutip dari Buku IPS SMP/MTs Kelas VIII (2017), integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Unsur yang dimaksud antara lain ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai.
Adapun syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkof yakni:
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.
3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Desentralisasi: Pengertian, Kelebihan hingga Kekurangannya
Bentuk-bentuk integrasi sosial
- Integrasi normatif
Integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh: masyarakat Indonesia dipersatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.