Apa Itu Narkoba? Ini Pengertian Narkoba, Jenis-jenisnya, dan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan
Apa itu Narkoba? inilah pengertian Narkoba, jenis-jenisnya, dan bahaya Narkoba bagi kesehatan. Narkoba menyebabkan dehidrasi, halusinasi, & kematian.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Narkoba dan obat-obatan yang mengandung zat terlarang dapat menjadi berbahaya ketika disalahgunakan.
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan obat-obat terlarang, dikutip dari KBBI.
Ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba untuk penyembuhan.
Namun, jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba bermula ketika pemakai merasakan efek menenangkan.
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan memang dapat disembuhkan dengan proses yang panjang.
Namun, akan lebih baik jika berhenti menggunakannya atau tidak memakai sama sekali.
Baca juga: Napi Gembong Narkoba Kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang Disebut Janggal, Begini Penjelasan Pengamat
Apa itu Narkoba?
Narkotika merupakan zat atau obat, baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1, narkotika adalah zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Zat-zat tersebut menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.
Umumnya, pemanfaatan zat-zat itu sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
Namun, penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
Baca juga: KALEIDOSKOP 2021: 9 Artis yang Terjerat Kasus Narkoba Tahun Ini, Nia Ramadhani, Terbaru Rizky Nazar
Jenis-jenis Narkoba
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan.
Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.
1. Narkotika Golongan 1
Golongan 1 terdiri dari ganja, opium, dan tanaman koka.
Zat-zat tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi, karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
2. Narkotika Golongan 2
Narkotika golongan 2 dapat dimanfaatkan untuk pengobatan, sesuai dengan resep dokter.
Ada kurang lebih 85 jenis narkotika golongan 2 dan berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.
Contohnya yaitu Morfin dan Alfaprodina.
3. Narkotika Golongan 3
Narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan.
Umumnya, narkotika golongan 3 dimanfaatkan untuk pengobatan dan terapi.
Jenis Narkotika Berdasarkan Bahan Pembuatnya
Selain golongan narkotika berdasarkan UU, ada juga narkoba yang bisa didapatkan secara alami dan ada yang melalui proses kimia terlebih dahulu.
1. Narkotika Jenis Sintetis
Narkotika jenis sintetis memerlukan proses pengolahan yang rumit.
Biasanya narkotika jenis ini dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan penelitian.
Contoh dari narkotika jenis sintetis yaitu Amfetamin, Metadon, dan Deksamfetamin.
2. Narkotika Jenis Semi Sintetis
Narkotika jenis semi sintetis diproduksi dengan mengolah bahan utama, yaitu narkotika alami yang kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau dengan proses lainnya.
Contoh narkotika jenis semi sintetis adalah Morfin, Heroin, dan Kodein.
3. Narkotika Jenis Alami
Narkotika jenis alami yaitu zat yang dapat langsung digunakan melalui proses sederhana.
Kandungan narkotika jenis alami mengandung zat yang masih kuat, sehingga tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat.
Jenis ini sangat berbahaya dan dapat memberi efek buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan, seperti menyebabkan kematian.
Contoh narkotika jenis alami yaitu Ganja dan Koka.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Rizky Nazar Ditangkap Polisi saat Pakai Narkoba, Tes Urine Positif, Belum Jadi Tersangka
Bahaya dan Dampak Narkoba
1. Dehidrasi
Penggunaan narkoba yang dilakukan terus menerus dapat menyebabkan kurangnya keseimbangan elektrolit atau kekurangan cairan (dehidrasi).
Efek ini menyebabkan tubuh kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada.
Efek jangka panjang dari dehidrasi dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
2. Halusinasi
Halusinasi adalah efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja.
Penggunaan narkoba yang berlebihan dapat menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan.
Jika pemakaian berlangsung lama, maka dapat mengakibatkan gangguan mental, depresi, dan kecemasan terus-menerus.
3. Menurunnya Tingkat Kesadaran
Penggunaan narkoba dengan dosis berlebih menyebabkan kesadaran berkurang drastis.
Pada beberapa kasus, pemakai narkoba dapat tidur terus dan tidak bangun-bangun.
Hilangnya kesadaran membuat koordinasi tubuh terganggu, seperti sering bingung dan terjadi perubahan perilaku.
Dampak narkoba yang esktrem adalah hilangnya ingatan, sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.
4. Kematian
Narkoba dapat menyebabkan kematian jika digunakan dalam dosis yang tinggi (overdosis).
Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian.
5. Komplikasi Kesehatan
Menurut American Addiction Center, penggunaan narkoba dan alkohol memengaruhi organ dalam, mulai dari jantung hingga usus.
Penyalahgunaan zat ini dapat menyebabkan detak jantung yang tidak normal dan serangan jantung.
Selain itu, obat-obatan suntik dapat menyebabkan pembuluh darah yang kolaps dan infeksi pada katup jantung.
Beberapa obat juga dapat menghentikan pertumbuhan tulang dengan baik.
Dampak lain yaitu menyebabkan kram otot yang parah dan kelemahan umum.
Penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama juga akan merusak ginjal dan hati.
6. Fungsi Otak Menurun
Otak manusia adalah organ paling kompleks dalam tubuh manusia.
Penggunaan narkoba dapat mengubah perasaan pemakai dengan cara mengubah bahan kimia yang membuat otak bekerja dengan lancar.
Ketika seseorang pertama kali menggunakan narkoba, otak melepaskan zat kimia yang disebut dopamin, yang membuat pemakai merasa euforia dan menginginkan lebih banyak obat.
Penggunaan yang terus menerus menyebabkan pelepasan dopamin dengan dopamin ekstra, sehingga otak tidak dapat berfungsi secara normal.
Hal ini menyebabkan perubahan kepribadian, ingatan, dan proses tubuh yang lambat.
7. Gangguan Kualitas Hidup
Selain berdampak buruk pada kesehatan tubuh, penggunaan narkoba juga berdampak buruk pada kualitas hidup.
Gangguan tersebut misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian.
Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan dampak positif bagi tubuh.
Penggunaan narkoba hanya akan mengganggu kualitas hidup, relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan berisiko kematian.
Jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut, karena risikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Bahaya Narkoba
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.