Apa Itu Atmosfer? Lapisan Uap yang Menyelimuti Bumi, Awalnya Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi
Berikut penjelasan mengenai atmosfer, lapisan uap yang menyelimuti bumi.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai atmosfer, lapisan uap yang menyelimuti bumi.
Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem galaksi Bima Sakti.
Berdasarkan gambar yang diambil dari teleskop Hubble yang diluncurkan (NASA), bumi memiliki bentuk bulat seperti bola.
Hingga saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet dalam galaksi Bima Sakti yang diketahui mampu menunjang kehidupan.
Hal ini disebabkan komponen-komponen pendukung kehidupan tersedia di bumi, mulai dari air, udara, dan tanah yang merupakan tempat tumbuhnya berbagai tanaman untuk mendukung kehidupan.
Baca juga: Penyebab Pemanasan Global, Dampak, serta Usaha-usaha untuk Menanggulanginya
Dalam hal ini juga termasuk berbagai mineral dan hasil tambang yang dapat dieksplorasi.
Beberapa mineral seperti emas, besi, batu bara, dan beberapa mineral lain dieksplorasi dengan menggali hingga kedalaman tertentu.
Misalnya, tambang emas milik PT. Freeport di Papua yang memiliki kedalaman hingga 1.785 meter.
Kemudian, kedalaman tambang batu bara bervariasi mulai 100-350 meter.
Berdasarkan fakta tersebut, dapat diketahui bahwa pada kedalaman tertentu bumi memiliki penyusun yang berbeda.
Pada bagian dalam bumi juga tersusun dari sebuah cairan.
Lalu, jika melihat sebuah gunung meletus, salah satu material yang dimuntahkan saat terjadi letusan gunung berapi adalah lava.
Lava yaitu magma dari dalam bumi yang keluar ke permukaan sehingga diketahui bahwa jauh di dalam bumi juga terdapat cairan berupa magma yang menjadi salah satu penyusun bumi.
Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa bumi berbentuk bola yang memiliki isi di dalamnya.
Bumi memiliki lapisan-lapisan penyusun mulai dari lapisan paling dalam hingga lapisan terluar.
Jika bumi ini “dibelah”, maka lapisan-lapisan penyusun bumi akan nampak jelas seperti Gambar 5.3.
Pada Gambar 5.3, bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang terdiri atas atmosfer sebagai lapisan terluar, kemudian ada mantel bumi, inti luar, dan inti dalam.
Bentuk dari lapisan tersebut adalah selimut bola sehingga lapisan yang lebih luar menyelimuti lapisan di dalamnya.
Dikutip dari Buku IPA Kelas 7 Semester 2, secara umum, bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni komponen gas yang disebut atmosfer, komponen padatan yang disebut litosfer, dan komponen air yang disebut hidrosfer.
Selain 3 komponen utama tersebut, bumi juga memiliki komponen lainnya yaitu, bumi bagian es disebut kriosfer dan bagian bumi tempat di mana berlangsungnya kehidupan yang dinamakan biosfer.
Pengertian atmosfer
Udara di bumi ini terdapat pada bagian atmosfer (atmosphere).
Atmosfer berasal dari 2 kata Yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan.
Jadi, atmosfer adalah lapisan uap yang menyelimuti bumi.
Atmosfer bumi terdiri atas campuran dari gas serta sedikit cairan dan padatan yang menyelimuti bumi mulai dari permukaan bumi hingga luar angkasa.
Komposisi atmosfer saat ini berbeda dengan komposisi atmosfer pada saat awal terbentuknya.
Atmosfer pada awalnya terbentuk dari letusan gunung berapi yang kaya nitrogen dan karbon dioksida, tetapi sedikit oksigen.
Kemudian, organisme fotosintetik mengolah karbon dioksida menjadi oksigen dan melepaskan oksigen tersebut ke atmosfer sebagai hasil pengolahan makanan yang memanfaatkan cahaya matahari.
Setelah terdapat oksigen di atmosfer, terbentuklah ozon (O3).
Peran ozon
Ozon memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan hidup organisme yang ada di bumi.
Ozon melindungi bumi dari radiasi matahari yang sangat berbahaya bagi organisme di bumi.
Selain itu, ozon juga melindungi tumbuhan hijau, sehingga dapat berkembang dan menghasilkan lebih banyak oksigen.
Saat ini, berbagai organisme yang hidup di bumi sangat bergantung dengan banyaknya oksigen di atmosfer.
Atmosfer saat ini merupakan campuran dari beberapa gas, seperti pada Gambar 5.4.
Komponen dalam atmosfer
Atmosfer sebagian besar tersusun atas gas nitrogen, yakni sebesar 78 persen.
Oksigen menyusun 21 persen atas atmosfer.
Karbon dioksida, argon, dan beberapa gas lain menyusun sebagian kecil dari atmosfer.
Seiring dengan berjalannya waktu, komposisi atmosfer berubah dalam jumlah yang kecil, tetapi memberi dampak yang besar bagi kehidupan.
Misalnya, asap kendaraan, asap pabrik, dan pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi yang menghasilkan polusi di udara.
Polutan (zat pencemar) tersebut akan bereaksi dengan oksigen dan zat kimia lainnya yang menghasilkan asap.
Pembakaran batu bara, minyak bumi, dan gas alam akan menghasilkan karbon dioksida.
Semakin banyak penggunaan bahan bakar fosil akan meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Selain gas, pada atmosfer bumi juga terdapat padatan dan zat cair dalam jumlah yang kecil, salah satu padatan tersebut adalah debu.
Partikel debu menjadi bagian atmosfer karena terbawa angin yang berhembus di permukaan bumi hingga ke udara.
Zat cair pada atmosfer yang sering dijumpai adalah sekumpulan tetesan air yang berbentuk awan.
Awan terbentuk karena proses penguapan air di permukaan bumi, kemudian uap air tersebut menyatu menjadi awan.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah