Pengertian Petir, Proses terjadinya Sambaran Petir, dan Ulasan Mengapa Petir Menghasilkan Bunyi
Sambaran petir tidak selalu terjadi saat hujan lebat. Simak ulasan proses terjadinya sambaran petir dan alasan mengapa petir dapat menghasilkan bunyi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Guntur dan kilatan petir sering terjadi ketika hujan lebat.
Meski kedua fenomena tersebut dapat terjadi ketika hujan, namun guntur dan petir adalah hal yang berbeda.
Menurut Library of Congress, guntur disebabkan oleh ekspansi udara yang cepat di sekitar jalur sambaran petir.
Sebagai contoh, sambaran petir berawal dari awan ke pohon atau atap di dekatnya.
Sambaran petir hanya membutuhkan seperseribu detik untuk membelah udara.
Suara petir yang keras mengikuti kilatan petir biasanya berasal dari sambaran itu sendiri.
Namun, guntur atau suara gemuruh yang terdengar dari petir sebenarnya berasal dari ekspansi udara yang cepat di sekitar sambaran petir.
Lalu, bagaimana fenomena ini terjadi?
Baca juga: 17 Tahun Tsunami Aceh, Pimpinan MPR: Aceh Telah Memberi Inspirasi Dalam Menghadapi Bencana
Fenomena terjadinya Petir
Dikutip dari Sci Jinks, petir berawal dari muatan statis di awan karena pengaruh angin sangat bergolak ketika hujan.
Tetesan air di bawah awan terperangkap dalam aliran udara.
Kemudian, tetesan tersebut bergerak ke atas dan terangkat ke tempat yang sangat tinggi, di mana atmosfer yang jauh lebih dingin akan membekukannya.
Sementara itu, downdraft di awan mendorong terbentuknya es, sehingga hujan es turun dari atas awan.
Ketika es yang turun bertemu dengan air yang naik, maka elektron dilepaskan.