Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Sel Jaringan Tumbuhan: Jaringan Meristem, Kambium Vaskuler, dan Kambium Gabus (Felogen)

Berikut informasi lengkap terkait jaringan meristem, kambium vaskuler, dan kambium gabus (felogen)

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Sel Jaringan Tumbuhan: Jaringan Meristem, Kambium Vaskuler, dan Kambium Gabus (Felogen)
Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id
Perbandingan Perkecambahan Tipe Epigeal dan Hipgeal - Berikut informasi lengkap terkait jaringan meristem, kambium vaskuler, dan kambium gabus (felogen) 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi lengkap terkait jaringan meristem, kambium vaskuler, dan kambium gabus (felogen).

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama.

Tumbuhan tersusun atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai jaringan meristem.

Baca juga: Klasifikasi Serat dari Tumbuhan: Serat dari Biji, Batang, Daun, hingga Buah

Berikut informasi lengkapnya, dikutip dari Buku Biologi Kelas XI:

A. Jaringan meristem

Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi jaringan meristem.

Berita Rekomendasi

Jaringan meristem telah mendorong terjadinya pertumbuhan pada tumbuhan, baik itu pertumbuhan primer maupun pertumbuhan sekunder.

Jaringan meristem atau disebut juga jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis, sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.

1. Ciri-ciri jaringan meristem

Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Terdiri atas sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil.

b. Susunan selnya sangat rapat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel.

c. Bentuk selnya bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik, dengan dinding sel yang tipis.

d. Sel-selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.

e. Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.

f. Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida yang belum matang atau berupa proplastida.

g. Sel-selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi tertentu pada tumbuhan.

h. Beberapa berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.

2. Fungsi jaringan meristem

Jaringan meristem berfungsi sebagai jaringan embrionik untuk membentuk sel-sel baru.

Sel-sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

Pada jaringan meristem, tidak ditemukan fungsi khusus seperti pada jaringan dewasa.

Namun, keberadaan jaringan meristem sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Hal ini dikarenakan jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan dewasa melalui proses diferensiasi atau spesialisasi.

3. Jenis-jenis jaringan meristem

Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan dan berdasarkan asal-usulnya.

a. Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan

Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibagi menjadi tiga.

1) Meristem apikal

Meristem apikal adalah meristem yang terletak di ujung batang utama, ujung lateral, dan ujung akar.

Pertumbuhan meristem apikal menyebabkan pertambahan panjang (tinggi) pada tumbuhan, baik ke arah atas pada apikal batang maupun ke arah bawah pada apikal akar.

Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer.

Ada dua teori yang berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh, yaitu teori tunika-korpus dan teori histogen.

a) Teori tunika korpus

Teori tunika korpus dikemukakan oleh Schmidt.

Menurut teori ini, titik tumbuh terdiri atas dua lapisan, yaitu sebagai berikut.

- Tunika, merupakan lapisan pinggir yang terdiri atas satu atau beberapa lapis sel yang berukuran relatif kecil.

Tunika mengalami pembelahan ke arah lateral atau samping dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.

- Korpus, merupakan bagian pusat dari titik tumbuh yang terdiri atas sel-sel yang berukuran relatif besar.

Korpus mengalami pembelahan ke segala arah dan akan membentuk seluruh jaringan selain epidermis.

b) Teori histogen

Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein.

Menurut teori ini, titik tumbuh dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu sebagai berikut:

- Dermatogen, merupakan lapisan luar yang akan berkembang menjadi epidermis.

- Periblem, merupakan lapisan tengah yang akan berkembang menjadi korteks.

- Plerom, merupakan lapisan dalam yang akan berkembang menjadi stele atau silinder pusat.

Jaringan Meristem pada Tumbuhan
Jaringan Meristem pada Tumbuhan (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

2) Meristem interkalar

Meristem interkalar adalah meristem yang terletak di antara jaringan dewasa atau jaringan yang sudah terdiferensiasi.

Meristem interkalar dapat ditemukan pada pangkal ruas batang tumbuhan golongan rumput-rumputan (Poaceae), beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta paku ekor kuda (Equisetum sp.).

Meristem interkalar menyebabkan ruas batang bertambah panjang dan juga menyebabkan terbentuknya bunga.

Jaringan yang terbentuk dari meristem interkalar termasuk jaringan primer.

3) Meristem lateral

Meristem lateral adalah meristem yang terletak sejajar dengan permukaan batang atau akar.

Contohnya adalah kambium gabus (felogen) dan kambium vaskuler (kambium pembuluh).

Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar sehingga batang dan akar akan membesar.

Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan sekunder.

b. Berdasarkan asal-usulnya

Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.

1) Promeristem

Pada fase embrio, tumbuhan sudah memiliki sel-sel yang aktif membelah berupa promeristem atau meristem primordial.

Promeristem merupakan bagian awal dari meristem yang sudah ada, yaitu berupa daerah kecil pada ujung akar dan ujung batang.

Menurut teori Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar.

a) Protoderm akan berkembang menjadi epidermis.

b) Prokambium akan berkembang menjadi jaringan pengangkut.

c) Meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).

2) Meristem primer

Meristem primer merupakan jaringan yang berasal dari perkembangan promeristem.

Meristem primer memiliki sel-sel yang berkembang langsung dari sel-sel embrionik yang terdapat di ujung batang dan ujung akar.

Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal yang mengakibatkan perpanjangan batang dan akar.

3) Meristem sekunder

Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik.

Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian tengahnya.

Contohnya adalah kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen).

B. Kambium vaskuler

Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem.

Kambium ini ditemukan pada tumbuhan dikotil, Gymnospermae, dan beberapa monokotil seperti Agave, Aloe, Yucca, dan Dracaena.

Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang bertambah besar.

Aktivitas kambium vaskuler ke arah luar akan membentuk floem (pembuluh tapis) dan ke arah dalam akan membentuk xilem (pembuluh kayu).

C. Kambium gabus (felogen)

Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan periderm (pelindung).

Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua.

Aktivitas kambium gabus ke arah luar akan membentuk felem (lapisan gabus) dan ke arah dalam akan membentuk feloderm (korteks sekunder).

Pada umumnya, felem merupakan sel-sel mati, sedangkan feloderm merupakan sel-sel hidup.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel lainnya terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas