Mengenal Lubang Hitam di Luar Angkasa, Black Hole Terjadi karena Ledakan Supernova
Mengenal Lubang Hitam di Luar Angkasa, Black Hole terjadi karena ledakan Supernova atau bintang mati yang sebagian besar hancur di luar angkasa.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) menemukan lubang hitam Supermasif Bima Sakti memiliki kebocoran.
Menurut laporan dalam laman NASA, lubang hitam supermasif kemungkinan masih memiliki phantom jet mirip obor yang berasal dari ribuan tahun lalu.
Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA belum dapat memotret penampakan phantom jet.
Teleskop tersebut baru menemukan bukti tidak langsung yang menunjukkan phantom jet masih mendorong dengan lemah ke dalam awan hidrogen besar dan kemudian memercik.
Adapun fitur yang tertangkap teleskop adalah sinar-X, gas molekuler, gas hidrogen yang bersinar oranye, dan gas terionisasi hangat di dekat pusat galaksi.
Fitur lain yang tertangkap teleskop menunjukkan ujung atas semburan yang ditafsirkan sebagai awan hidrogen.
Kemudian, Jet itu menyebar dari awan ke sulur-sulur yang mengalir ke utara.
Dari pengamatan tersebut, dapat disimpulkan lubang hitam kadang-kadang mengakresi bintang atau awan gas, dan mengeluarkan beberapa material super panas di sepanjang sumbu putarannya.
Baca juga: Mengenal Konektivitas Antar Ruang dan Waktu, Simak Penjelasannya
Apa itu lubang hitam?
Menurut NASA, lubang hitam adalah tempat di ruang angkasa, di mana gravitasi menarik begitu banyak komponen angkasa sehingga cahaya tidak bisa keluar.
Gravitasi tersebut sangat kuat, karena materi di sekitarnya telah terjepit ke dalam ruang kecil.
Kemudian, tidak adanya cahaya yang bisa keluar menyebabkan orang tidak bisa melihat lubang hitam.
Namun, manusia dapat melihatnya menggunakan teleskop luar angkasa dengan alat khusus, yang dapat membantu menemukan lubang hitam.
Alat khusus dapat melihat bagaimana bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam bergerak sangat berbeda dari bintang lainnya.