Mengenal Struktur dan Bentuk Virus, Sejarah Penemuan Virus, hingga Ciri-ciri Virus
Berikut ini struktur dan bentuk virus hingga ciri-ciri virus berdasarkan buku Biologi kelas X SMA.
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini struktur dan bentuk virus hingga ciri-ciri virus berdasarkan buku Biologi kelas X SMA.
Saat ini seluruh belahan dunia sedang dilanda wabah penyakit Virus Covid-19.
Wabah penyakit yang sangat menggemparkan ini disebabkan oleh virus corona.
Baca juga: Mengenal Macam-macam Migrasi Lengkap dengan Faktor Penyebab dan Contohnya
Baca juga: Mengenal Bahan Kimia di Bidang Pertanian Lengkap Unsur yang Dibutuhkan Tanaman
Baca juga: Penyerbukan Tanaman: Pengertian, Jenis Penyerbukan, dan Jenis Hewan yang Membantu Penyerbukan
Oleh karena itu, mari kita mempelajari pengetahuan mengenai Virus.
Dikutip dari buku Modul Pembelajaran Biologi kelas X SMA yang disusun oleh Dini Kesumah, S.Pd.,M.Kes berikut berbagai hal pengetahuan tentang virus.
Istilah virus berasal dari bahasa Latin, virion yang artinya racun.
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883 dengan ditemukannya penyakit yang menyebabkan adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau.
Penyakit tersebut kemudian dikenal dengan istilah penyakit mosaik tembakau.
Beberapa ilmuwan yang terlibat dalam penemuan virus adalah sebagai berikut.
a. Adolf Meyer
Pada tahun 1883, Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman mengamati penyakit yang menyebabkan adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau.
Meyer kemudian melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah yang diekstraksi dari tanaman tembakau yang sakit ke tanaman tembakau yang sehat, dan ternyata tanaman tembakau yang sehat menjadi sakit.
Meyer kemudian mencoba mengamati daun tembakau yang sakit dengan menggunakan mikroskop biasa.
Akan tetapi, ia tidak dapat menemukan bakteri yang diduga menjadi penyebab penyakit tersebut, Meyer kemudian menyimpulkan bahwa bakteri penyebab penyakit pada tanaman tembakau berukuran lebih kecil dari bakteri biasanya.
b. Dmitri Ivanovsky
Pada tahun 1892, Dmitri Ivanovsky, seorang ilmuwan Rusia melakukan percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan menggunakan saringan bakteri.
Selanjutnya, hasil saringan tersebut ditularkan pada tanaman tembakau yang sehat, ternyata tanaman tembakau yang sehat tersebut menjadi sakit.
Ivanovsky kemudian menyimpulkan bahwa penyebab penyakit pada tanaman tembakau adalah bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan.
c. Martinus Beijerinck
Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck, seorang ilmuwan Belanda melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada tanaman tembakau dapat berkembang biak.
Beijerinck menyemprotkan getah tanaman yang sudah disaring ke tanaman yang sehat.
Setelah tanaman yang sehat menjadi sakit, getah tanaman tersebut digunakan untuk menginfeksi tanaman berikutnya, dan seterusnya hingga beberapa kali pemindahan.
Ternyata, melalui beberapa kali pemindahan, sifat patogennya tidak berkurang. Agen tersebut juga berbeda dengan bakteri, karena tidak dapat dikembangbiakkan di dalam cawan petri yang
berisi nutrisi dan tidak dapat dinonaktifkan menggunakan alkohol.
Beijerinck kemudian menyimpulkan bahwa agen tersebut adalah partikel yang lebih kecil dan lebih sederhana dari bakteri sehingga ia menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable virus).
d. Wendell Meredith Stanley
Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley, seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit pada tanaman tembakau.
Penyakit ini kemudian dikenal dengan nama Tobacco Mosaic Virus (TMV).
a. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,02-0,3 µm (1 µm = 1/1.000 mm), dan paling besar berukuran 200 µm, karena itu virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Tubuh virus terdiri atas selubung proton (kapsid), dan bahan inti.
Bahan inti berupa RNA (Ribonucleic acid) dan DNA (Deoxiribonucleic acid).
c. Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting bagi kehidupan.
d. Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan hidup.
e. Biasanya stabil pada pH 5.0 sampai 9.0.
f. Virus dapat dikristalkan seperti benda mati. Bentuk virus bermacam-macam ada yang berbentuk batang, bola, atau bulat, berbetuk peluru, dan berbentuk T.
g. Aktivitas virus dapat dihilangkan oleh sinar ultra ungu dan sinar X tetapi zat antibiotik dan zat antibakteri lain tidak berpengaruh terhadapnya.
3. Struktur Virus
Virus tidak termasuk sel (aseluler), karena tidak memiliki bagian-bagian sel seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel-organel lainnya.
Partikel virus yang lengkap disebut virion.
Secara umum, struktur virus diwakili oleh bakteriofag yang berbentuk seperti huruf T.
Struktur dari bakteriofag adalah sebagai berikut.
a. Kepala
Kepala merupakan bagian dalam kepala virus berisi asam nukleat, sedangkan bagian luarnya diselubungi oleh kapsid.
Kepala virus bakteriofag berbentuk polihedral dengan jenis asam nukleat DNA
b. Leher
Leher merupakan bagian yang menghubungkan kepala dan ekor.
Leher juga menjadi saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.
c. Ekor
Ekor merupakan bagian yang berfungsi untuk menempel pada sel inang.
Ekor terdiri atas serabut ekor dan lempeng dasar, serabut ekor berfungsi melekatkan diri pada sel inang.
Sementara itu, lempeng dasar yang berisi jarum penusuk berfungsi untuk menginjeksikan DNA ke dalam sel inang.
4. Bentuk virus
Virus memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti batang, bulat, oval (peluru), filamen (benang), polihedral, dan seperti huruf T.
a. Bentuk batang, misalnya TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Bentuk batang dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus
c. Bentuk bulat, misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan Orthomyxovirus.
d. Bentuk filamen (benang), misalnya virus Ebola.
e. Bentuk polihedral, misalnya Adenovirus.
f. Bentuk seperti huruf T, misalnya bakteriofag, yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)
Baca juga artikel lainnya terkait Materi Sekolah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.