Tari Gambyong: Gerakan, Sejarah, Kostum, dan Alat Musik Pengiring
Gerakan Tari Gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir. Berikut sejarah tari yang berasal dari daerah Surakarta.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Tari Gambyong merupakan satu dari beberapa tarian yang berasal dari Jawa Tengah.
Tepatnya, Tari Gambyong berasal dari daerah Surakarta.
Biasanya tarian ini dibawakan dalam pertunjukkan atau dalam penyambutan tamu.
Dikutip dari laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Instimewa Yogyakarta, Gambyong bukanlah satu tarian saja, melainkan terdiri dari bermacam-macam koreografi.
Baca juga: Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Dilengkapi Upaya Pelestariannya
Baca juga: Benda Padat, Gas, Cair: Pengertian, Karakteristik dan Lima Jenis Perubahan Wujud Benda
Paling terkenal yakni Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi).
Gerakan Tari Gambyong
Meski Tari Gambyong banyak macamnya, tarian ini memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub/tlèdhèk.
Pada dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur blocking panggung sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba besar.
Secara umum, gerakan Tari Gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir.
Dalam istilah tari Jawa gaya Surakarta disebut dengan maju beksan, beksan, dan mundur beksan.
Keleseluruhan gerak dalam tarian ini terpusat pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala.
Gerakan kepala dan juga tangan yang terkonsep adalah ciri khas utama tari Gambyong.
Selain itu pandangan mata selalu mengiringi atau mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan juga merupakan hal yang sangat dominan.
Gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat tarian gambyong indah dilihat.