Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Mandau, Senjata Tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan

Mandau merupakan sebuah pusaka yang secara turun-temurun digunakan oleh suku Dayak, bahkan dianggap sebagai sebuah benda keramat.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
zoom-in Mengenal Mandau, Senjata Tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan
Petabudaya Kemdikbud
Mandau merupakan senjata tradisional milik Suku Dayak Kalimantan. 

TRIBUNNEWS.COM - Mandau merupakan senjata tradisional khas Suku Dayak Kalimantan.

Mandau merupakan sebuah pusaka yang secara turun-temurun digunakan oleh Suku Dayak, bahkan dianggap sebagai sebuah benda keramat.

Dahulu mandau dianggap memiliki unsur magis dan hanya digunakan dalam acara ritual tertentu seperti perang, pengayauan, perlengkapan tarian adat, dan perlengkapan upacara.

Namun, kini Mandau justru selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari suku Dayak.

Kemanapun mereka pergi, di tempat umum pun Mandau akan selalu dibawanya.

Ini karena Mandau selain berfungsi sebagai senjata, juga berfungsi sebagai simbol seseorang yang melambangkan kehormatan dan jati diri.

Baca juga: Puluhan Masyarakat Adat Dayak Geruduk DPRD Kukar: Minta Edy Mulyadi Ditangkap

Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Suku Dayak di Kalimantan

Seperti dikutip dari Peta Budaya Kemdikbud, Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di China bagian selatan dan "dao" yang berarti golok dalam bahasa China.

Berita Rekomendasi

Dalam kepercayaan masyarakat setempat, ambang birang bitang pono ayun kayau (mandau) harus dirawat dan disimpan dengan baik, karena memiliki kekuatan spiritual yang mampu melindungi pemilikinya.

Mandau terdiri dari beberapa bagian, yakni seperti bilah, gagang hingga sarung.

Senjata Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional milik Suku Dayak Kalimantan.
  • Bilah Mandau

Bilah mandau terbuat dari lempengan besi yang ditempa hingga berbentuk pipih-panjang seperti parang dan berujung runcing (menyerupai paruh yang bagian atasnya berlekuk datar).

Salah satu sisi mata bilahnya diasah tajam, sedangkan sisi lainnya dibiarkan sedikit tebal dan tumpul.

Meskipun sekilas semua mandau terlihat sama, tetapi apabila dicermati terdapat perbedaan pada lengkungan bilahnya.

Pada punggung bilah mandau ini terdapat ukiran-ukiran bergerigi yang diperindah dengan tembaga ataupun kuningan.

Ukiran-ukiran ini diyakini dapat menjadi penangkal pengaruh-pengaruh jahat yang dapat mengganggu pemilik manda

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas