Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Para Pelajar Peraih Beasiswa dari 'Desa Miliarder' Tuban

Sebanyak 21 dari 47 pelajar Tuban penerima beasiswa Pertamina Group tahun ini memasuki tahap akhir studi D3 Politeknik Energi dan Mineral Akamigas.

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Para Pelajar Peraih Beasiswa dari 'Desa Miliarder' Tuban
IST
Tin Khoirinnatul Musyarofah, penerima beasiswa D3 PEM Akamigas asal Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 21 dari 47 pelajar Tuban penerima beasiswa Pertamina
Group tahun ini memasuki tahap akhir studi di program studi D-III Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas di Cepu, Jawa Tengah.

Mereka berharap setelah lulus nanti bisa langsung bekerja di proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban, mereka menyimpan mimpi-mimpi yang mulia.

Salah seorang penerima beasiswa adalah Tin Khoirinnatul Musyarofah atau akrab disapa Inna
(22 tahun). Inna semula ingin mendaftar Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN).

Opsi lain, dia ingin kuliah di jurusan farmasi. Namun warga Desa Wadung ini akhirnya memilih
mengambil beasiswa D-III Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu dari PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (Pertamina Rosneft).

“Saya semula ingin kuliah S1. Saya ikut tes STAN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk Jurusan Farmasi di Universitas Negeri Jember. Namun musibah menerpa, yang mengubah rencana studi saya sehingga saya mengambil D-III PEM Akamigas,” tutur Inna.

Tahun 2019 lalu kakak Inna meninggal dunia. Selepas kepergian sang kakak, Inna menjadi tumpuan harapan ayah dan ibunya yang bekerja sebagai petani dan pekerja serabutan.

Baca juga: Tawarkan Biaya Kuliah Gratis, 5 Beasiswa S2-S3 Ini Dibuka Tanpa Batas Usia

Dia pun meninggalkan proses penerimaan mahasiswa di Universitas Negeri Jember, meski telah
lolos SBMPTN dan bahkan sudah mendaftar ulang.

Berita Rekomendasi

“Ketika dinyatakan lolos mendapatkan beasiswa dari Pertamina, saya memilih mengambilnya
karena saya berpikir sebagai anak satu-satunya, harapan orang tua tertumpu pada saya," ujarnya.

Dia berharap, beasiswa ini kelak bisa mengantarkan saya untuk mewujudkan mimpi membahagiakan orang tuanya.

Baca juga: Perbatasan Dibuka, 118 Pelajar RI Penerima Beasiswa Segera Terbang ke Australia

Inna sudah dua tahun ini menjalani pendidikan dengan beasiswa. Dia berharap kelak bisa mendedikasikan ilmunya ke Pertamina Rosneft yang telah memberinya beasiswa, dengan bergabung menjadi pekerja di proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Jika kelak diterima, dia ingin menabung sebagian gajinya demi memberangkatkan orang tuanya yang berusia 50 tahun lebih berhaji ke Tanah Suci.

Baca juga: Mengenal Beasiswa Yayasan Supersemar Soeharto yang Bantu Warga Kurang Mampu Akses Pendidikan Tinggi

Lain halnya dengan Budi Hermanto (21 tahun). Berangkat dari latar belakang keluarga buruh tani, warga Desa Mentoso ini sempat berpikir bahwa jenjang pendidikannya hanya akan berakhir di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Ketika mendengar pendaftaran beasiswa D3 PEM Akamigas dari Pertamina Rosneft, dia melihat peluang untuk mengubah nasib diri dan keluarganya melalui beasiswa.

Sebagai anak pertama di keluarganya, Budi mengerti bahwa dia akan menjadi tumpuan orang tuanya kelak. Kini setelah memasuki tahun terakhir pendidikan D3 PEM Akamigas, dia berharap kelak dapat berkontribusi banyak sebagai pekerja Pertamina Rosneft.

Baca juga: Pemprov DKI Salurkan Bantuan Pendidikan Rp13,4 Miliar untuk Beasiswa

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas