Belajar Jarak Jauh Efektif, Ini Software LMS yang Digunakan SMA Prisma Pioneer
Cerita soal adaptasi pembelajaran digital di era pandemi datang dari kepala sekolah sekaligus guru SMA Prisma Pioneer.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Tepat pada Agustus 2021 lalu, SMA Prisma Pioneer membuat keputusan penting untuk menerapkan sistem pelajaran daring yang sampai sekarang masih digunakan.
Cerita soal adaptasi pembelajaran digital di era pandemi datang dari kepala sekolah sekaligus guru SMA Prisma Pioneer.
Dia bercerita mengenai bagaimana sekolah swasta yang berlokasi di Kota Manado, Sulawesi Utara tersebut mengupayakan yang terbaik untuk tetap dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar.
Sang kepala sekolah menuturkan bahwa dirinya mempunyai ide untuk migrasi sistem pembelajaran mengingat gentingnya situasi pandemi dan pendidikan tidak bisa menunggu.
Hal ini bermula dari kegalauannnya pada bulan Juli tahun lalu tentang bagaimana SMA Prisma Pioneer akan meneruskan kegiatan pembelajaran di era pandemi ini.
LMS atau Learning Management System adalah sebuah software untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian materi pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dengan LMS ini bisa dilakukan dengan blended learning atau hybrid learning.
“Latar belakang kegalauan saya dimulai Juli kemarin, ketika saya memutuskan untuk menggunakan LMS dalam kegiatan pembelajaran blended learning atau hybrid learning di sekolah saya. Upaya tersebut adalah bentuk dari beragam media yang sudah saya gunakan untuk mencoba membantu siswa belajar dengan lebih optimal di era pandemi,” tuturnya.
Kegiatan belajar lewat software LMS
Sama dengan semua guru dan pengajar di Indonesia, kepala sekolah dari SMA Prisma Pioneer juga tak pernah menyangka pembelajaran daring akan dilakukan dalam jangka waktu panjang karena pandemi.
Namun, hal tersebut tidak menutup dirinya untuk mengembangkan metoda pembelajaran berkat mengadaptasi LMS.
Mulanya, kegiatan pembelajaran di SMA Prisma Pioneer dilakukan dengan kegiatan kelas via aplikasi WhatsApp, menggunakan aplikasi online meeting, dan untuk pengumpulan tugasnya dilakukan juga oleh aplikasi google classroom. Ketiganya punya fungsi berbeda tentunya.
Ada berbagai kendala yang dihadapi saat menjadi pengajar di era pandemi. Pertama, tugas untuk menjaga dan mengontrol kualitas kegiatan belajar yang ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Awalnya, asik-asik saja mengirim tangkapan layar sebagai bukti fisik kehadiran di grup-grup WA, sampai akhirnya rekapannya mulai menumpuk dan kadang-kadang mulai kehilangan jejak beberapa dokumen karena grup WA jadi puluhan jumlahnya,” ujar kepala sekolah SMA Prisma Pioneer.