Anak Kerap Menunda PR di Kala Pandemi, Atasi dengan Fitur Canggih Satu Ini
Agar orangtua bisa memaksimalkan peran dalam membantu anaknya selama pembelajaran dari rumah di kala pandemi Covid-19, simak tips di bawah ini.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Perilaku anak yang malas dan menunda pekerjaan rumah (PR) memang sudah menjadi hal yang lumrah.
Namun, tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan, apalagi di masa pandemi Covid-19 yang masih jauh dari kata berakhir. Di mana masa pembelajaran dari rumah, cenderung membuat anak-anak menunda tugas yang diberikan oleh guru atau sekolah.
Beberapa psikolog mengatakan bahwa tindakan menunda-nunda pekerjaan sesungguhnya merupakan cara anak untuk menghindari stres dan kelelahan. Namun tidak menutup kemungkinan, tanggung jawab atau tugas yang diberikan dirasa terlalu sulit untuk anak.
Merasa tanggung jawab terasa besar, membuat mereka kebanyakan tidak tahu harus memulai dari mana. Alasan ini disertai juga dengan rasa takut atau rasa tidak mampu mengerjakan tugas sampai tuntas dan benar.
Anak yang melakukan perilaku menunda PR juga mungkin punya masalah dalam menjaga fokus. Sehingga mereka lebih memilih menghabiskan mayoritas waktu untuk hal lain dan tidak kunjung mulai mengerjakan PR.
Orangtua bisa motivasi anak kerjakan PR
Karena masih masa pandemi Covid-19 dan proses pembelajaran dari rumah terus dijalankan, orang tua tentunya punya peranan penting. Terlebih, orangtua juga punya pekerjaan yang harus dilakukan, meski itu dari rumah.
Tapi ada beberapa cara untuk membantu anak agar tidak berperilaku menunda-nunda tugas dari sekolah. Agar orangtua bisa memaksimalkan peran dalam membantu anaknya selama pembelajaran dari rumah di kala pandemi Covid-19, simak tips di bawah ini.
- Membagi Tugas ke Bagian-bagian Kecil
Cara pertama tentu saja orang tua punya peranan dalam memotivasi anak mereka mengerjakan tugas. Mereka bisa membantu anak membagi tugas, agar tidak kewalahan dalam menyelesaikannya.
Membagi tugas ke bagian-bagian kecil membuat anak-anak tidak melihatnya sebagai hal yang besar dan keengganan mengerjakan PR jadi berkurang.
- Diskusi dan Membuat Skala Prioritas
Setelah membagi tugas ke bagian-bagian kecil, orang tua diharapkan mengajak anak untuk berdiskusi dan membuat skala prioritas yang mana harus dikerjakan lebih dulu.
Mereka bisa mulai mengerjakan dari yang paling mudah terlebih dulu, agar perasaan tugas sulit sirna. Dan mereka akhirnya mulai mengerjakan PR tidak menunda-nundanya.
- Mindset Bahwa Hasil Tidak Penting
Yang Ketiga adalah orang tua juga bisa mulai menerapkan mindset kepada anak, bahwa hasil yang sempurna tidaklah penting, melainkan yang terutama adalah terus berproses dan belajar.
Menerapkan mindset ini, orang tua juga harus suportif. Memberi pujian kepada anak dan tidak menghukum mereka ketika belum mendapat nilai sempurna, adalah hal yang harus dilakukan.
- Menemani Anak saat Mengerjakan PR