Menciptakan Insinyur Berkualitas Ala Lulusan Perguruan Tinggi di Jepang
Saat ini Jepang dikenal sebagai negara dengan konsep pendidikan terstruktur apalagi di perguruan tinggi yang berfokus pendidikan teknik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini Jepang dikenal sebagai negara dengan konsep pendidikan terstruktur apalagi di perguruan tinggi yang berfokus pendidikan teknik.
Tak berlebihan negara Jepang mampu menghasilkan insinyur mumpuni dan unggul dibandingkan negara lainnya.
Lulusannya dinilai mampu menghadapi integrasi regional maupun global di masa mendatang.
Fakta inilah yang mendorong Universitas Bina Nusantara menggandeng ASO College Group dari Jepang menghadirkan Binus ASO School of Engineering (BASE) di Jakarta.
"Langkah ini sebagai salah satu bentuk komitmen kampus mencetak insinyur yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang sesuai kebutuhan industri global saat ini," kata Dekan BINUS ASO School of Engineering, Ho Hwi Chie dalam keterangannya, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Taiwan Mulai Masif Dirikan Sekolah Chip, Demi Lebih Banyak Cetak Insinyur Semikonduktor
Ho Hwi memberikan pendekatan pembelajaran yang personal dan adaptif untuk mendidik putra dan putri terbaik bangsa sebagai insinyur, yang hingga saat ini memiliki employment rate mencapai 100 %
"Tak hanya pendidikannya, kampus menghadirkan konsep lingkungan interaktif khas Negeri Sakura juga diterapkan guna menyokong kegiatan perkuliahan di kampus agar menjadi lebih efektif dan menyenangkan," katanya.
Selain itu, kampus teknik terbaru dari Binus ini juga hadir dengan konsep lingkungan interaktif yang menerapkan budaya Jepang.
Kampus BASE telah menyediakan sejumlah fasilitas pendukung, mulai dari Mechanical Drawing Laboratory, Ergonomic Laboratory, Physics Laboratory, Computer Laboratory lengkap dengan program simulasi, programming, database, data mining, dan optimization software, hingga Multi-perspective Enterprise Modeling (Capstone Project) Laboratory.
BASE menawarkan 3 program engineering yang mengusung pendekatan state-of-the-arts yakni Program Automotive & Robotics Engineering, Program Product Design Engineering dan Program Business Engineering.
“Program bakal disampaikan dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan pengajar bahasa Jepang dan Indonesia yang sudah berpengalaman,” jelas Ho Hwi Chie.
Automotive & Robotics Engineering (ARE) menjadi salah satu program unggulan dan membantu mahasiswa dalam meningkatkan skill yang dibutuhkan industri global saat ini, terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan desain sistem mekanis 3D, sistem komputer dan elektronik, teknik otomotif dan operasi, serta sistem robotik dan otomasi.
Untuk melengkapi dua program sebelumnya, BASE juga membuka jurusan Business Engineering (BE).
Ini menjadi salah satu program BASE yang fokus pada pengaplikasian keahlian IT dan engineering ke dalam ranah bisnis.
Karena itu, para mahasiswa yang mengambil program ini akan dibekali wawasan di bidang teknologi informasi, manajemen, serta rekayasa sistem industri. Dengan demikian, lulusan program ini diharapkan mampu menciptakan inovasi penting serta bersaing di kancah ASEAN Economic Community (AEC) dan era society 5.0.
“Program Business Engineering menawarkan cakupan belajar yang luas. Karenanya, jurusan ini dapat memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan skill yang beragam, yang tentunya akan berguna untuk jenjang karier mereka di masa mendatang,” demikian disampaikan Wiwik, panggilan akrab Ho Hwi Chie.