Di dalam sertifikat tersebut berisi informasi hasil nilai UTBK 2022 lengkap dengan identitas peserta SBMPTN.

Skor UTBK bertujuan untuk memprediksi calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu.

Sertifikat hasil UTBK, tidak hanya berguna bagi peserta yang lolos SBMPTN 2022.

Peserta yang tidak lolos seleksi SBMPTN 2022 dapat memanfaatkan sertifikat hasil UTBK.

Tak lain dokumen untuk mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur mandiri sesuai ketentuan masing-masing universitas.

Pada beberapa jalur mandiri di kampus negeri, mekanisme seleksinya bisa menggunakan skor yang dicapai peserta dalam tes UTBK-SBMPTN 2022.

Dengan mekanisme seperti itu, peserta tak perlu lagi untuk menjalankan tes tulis.

Namun, ada waktu tersendiri kapan peserta bisa mengunduh sertifikat hasil UTBK 2022, yaitu mulai 25 Juni - 31 Juli 2022.

Adapun cara untuk melihat pengumuman hasil SBMPTN 2022 adalah:

1. Buka laman utama pengumuman hasil SBMPTN 2022 yaitu di pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id.

2. Setelah masuk laman utama, akan ada 32 laman mirror pengumuman hasil SBMPTN 202

3. Login ke laman hasil SBMPTN 2022 dengan nomor pendaftaran dan tanggal lahir

4. Setelah itu, akan muncul pengumuman peserta yang lulus seleksi reguler.

Ada pula pengumuman peserta yang lulus seleksi KIP-Kuliah.

Pada peserta yang lolos SBMPTN 2022, akan tertera barcode dengan nomor peserta, nama, dan tanggal lahir serta ucapan selamat telah lulus.

Muncul pula nama kampus atau PTN serta program studi tujuan peserta yang lolos.

Sementara bagi yang tidak lolos, akan muncul tulisan nama, nomor peserta, serta tulisan "Jangan putus asa dan tetap semangat!"

192.810 Peserta Lulus SBMPTN 2022

Sebanyak 192.810 peserta dinyatakan lolos alias diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SBMPTN 2022.

Jumlah peserta yang lolos jalur SBMPTN 2022 itu hanya 24,07 persen dari total 800.852 peserta yang mendaftar.

Hal ini dikatakan Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Prof Mochamad Ashari dalam konferensi pers, Kamis hari ini.

"Diterimanya 192.810 atau 24,07 persen," kata Ashari.

Ia juga mengatakan ada kenaikan sekira 23 ribu peserta dibandingkan tahun lalu.

Namun demikian, dari total 800.852 peserta yang terdaftar hanya 745.367 peserta yang hadir saat ujian.

Dari jumlah tersebut, total peserta yang memenuhi syarat sebanyak 745.142.

"Yang saintek itu 339.035 orang. Ini tahun 2022. Dibandingkan tahun lalu naik, itu 320.361."

"Sementara soshum, tahun ini pesertanya 345.444. Ada sedikit penurunan untuk peserta di Soshum, tapi sainteknya naik."

"Dan campuran tahun ini ada 60.663. Jadi yang campuran itu tidak terlalu banyak," kata Ashari.

Ashari menambahkan, masih ada sebanyak 20.596 bangku kosong.

Di antaranya karena ada program studi yang hanya terisi sebagian.

"Ada daya tampung yang tidak terpenuhi sebanyak 20.596 siswa. Ada bangku kosong lah istilahnya."

"Karena ada program studi yang tidak bisa penuh, hanya terisi sebagian, dan sebagainya."

"Meskipun secara total nasional itu hanya 24,07 persen saja yang diterima, tapi ada prodi-prodi yang tidak bisa terpenuhi, sehingga masih ada daya tampung yang tidak terpenuhi," kata dia.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Widya Lisfianti/Gita Irawan) (Kompas.com)