Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puasa Dzulhijjah Apakah Harus 9 Hari Berturut-turut?

Ada berbagai amalan yang bisa dilakukan umat islam saat memasuki bulan Dzulhijjah, salah satunya puasa. Lantas bagaimana pelaksanaan puasa Dzulhijjah?

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Puasa Dzulhijjah Apakah Harus 9 Hari Berturut-turut?
ISTIMEWA
Puasa Dzulhijjah merupakan satu diantara berbagai amalan yang disunnahkan di bulan Dzulhijjah. Lantas puasa Dzulhijjah apakah harus dilakukan berturut-turut, atau bagaimanakan pelaksanaannya? 

Sebagaimana Imam An Nawawi mengatakan dalam Kitab Al Majmu' jilid 6, "Dan di antara puasa sunnah juga adalah puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah."

Ini sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud dari Hunaidah ibn Khalid dan istri-istri Nabi SAW.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud).

Namun beberapa ulama juga berpendapat, puasa Dzulhijjah yang ditekankan adalah pada hari arafah.

Puasa hari Arafah merupakan puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah, kecuali bagi jamaah haji.

Dijelaskan dalam Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum,

Puasa Arafah memiliki keutamaan yakni dapat menebus dosa tahun lalu dan setahun yang akan datang.

Berita Rekomendasi

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas