Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 120: Sang Saka Merah Putih
Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 120: Isilah peta pikiran berdasarkan bacaan tersebut! Teks: Sang Saka Merah Putih.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik Tema 2 Kelas 6 SD halaman 120 Subtema 3 Pembelajaran 3.
Di halaman 120, siswa diminta untuk menuliskan informasi penting pada peta pikiran.
Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 120
Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 27: Kebalikan dan Pembagian Pecahan
Isilah peta pikiran berdasarkan bacaan tersebut!
Apa: Sang Saka Merah Putih merupakan sebutan bagi bendera nasional Indonesia.
Mengapa: Karena usianya yang sudah tua, Sang Saka Merah Putih terakhir tersebut kali berkibar pada tahun 1969.
Siapa: Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno
Bagaimana: Warna merah putih memiliki makna. Merah berarti berani, dan putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya sangat penting, dan saling melengkapi.
Kapan: Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI.
Dimana: Bendera disimpan di Museum Nasional.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 24: Penggunaan Sinonim pada Teks Deskripsi
Kembangkan informasi pentingmu ke dalam tulisan dengan menggunakan kata baku dan kalimat efektif!
Jawaban:
Sang Saka Merah Putih merupakan sebutan bagi bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani, dan putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bahan bendera terbuat dari katun Jepang dengan ukuran 276 cm × 200 cm. Sang Saka Merah Putih saat ini disimpan di Museum Nasional.
Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Widya)