Mengembangkan Kreativitas Generasi Muda Melalui Literasi di Ubud Writers & Readers Festival 2022
Program ini dimaksudkan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terus menunjukkan dan mengembangkan kreativitas melalui Literasi
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada banyak hal menarik di gelaran Ubud Writers & Readers Festival 2022 tahun ini.
Satu di antaranya adalah munculnya karya murid dalam sesi Children Program : Book Reading & Story Workshop.
Program ini dihadirkan Sampoerna Academy dalam menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terus menunjukkan dan mengembangkan kreativitas melalui Literasi.
Adelina Holmes selaku Head of English Dept. Sampoerna Academy mengungkapkan keikutsertaan pihaknya pada UWRF 2022 kali ini menghadirkan Children Program berupa Read Aloud Session dan Story Mountains Workshop.
“Di dalam acara ini, Sampoerna Academy mengapresiasi sekaligus merayakan kreativitas murid-murid kami yang telah merilis buku fisik Elidi and The Ancestor’s Garden.
Kami juga berharap murid-murid kami bisa menginsiprasi lebih banyak lagi anak-anak dan generasi muda untuk bisa berkarya melalui literasi,” jelas Adelina dikutip, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Akademisi: Asah Kemampuan Kreativitas dalam Berbisnis dengan Empati hingga Berani Tampil Beda
Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2022, festival literasi internasional yang dilangsungkan pada 27 – 30 Oktober 2022 ini mengambil tema “Memayu Hayuning Bawana”.
Tema ini berasal dari sebuah filosofi Jawa kuno yang berarti prinsip-prinsip yang digunakan untuk merawat, melindungi, dan memperindah alam semesta.
Kemudian filosofi ini diterjemahkan oleh UWRF menjadi “Uniting Humanity” untuk memperkuat hubungan manusia sebagai individu dan kolektif di dunia.
Tema yang berfokus kepada nilai-nilai kemanusiaan ini juga hadir sangat kental dalam Elidi and The Ancestor’s Garden, buku anak bergenre dongeng petualangan yang dirilis dalam tiga bahasa, Inggris, Indonesia, dan Mandarin.
“Kami mencoba mengangkat beberapa nilai-nilai yang sangat dekat dengan kehidupan, misalnya saling menghormati, tanggung jawab, hingga persahabatan sejati. Banyak sekali pengalaman menarik saat membuat karya ini, salah satunya adalah bagaimana kami tetap dapat berkolaborasi meskipun semua komunikasi dilakukan secara daring karena situasi pandemi, tapi ternyata we made it, dan kami sangat senang sekaligus bangga,” ungkap Cassia Florentine Basuki, Charlie Wijaya Zhang, Victoria Elizabeth Frenco selaku murid Sampoerna Academy dan Penulis Buku Elidi & The Ancestor’s Garden.
Menggunakan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts & Mathematics), Sampoerna Academy menghadirkan pendidikan terbaik yang berfokus pada pengembangan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character). Elidi and The Ancestor’s Garden merupakan salah satu bukti penerapan STEAM dan kompetensi 5C yang diterapkan oleh Sampoerna Academy.
Demikian pula pada Story Mountains Workshop yang dihadirkan Sampoerna Academy pada UWRF 2022 yang tak lepas dari penerapan STEAM untuk mengembangkan kompetensi 5C.
“Kami sangat bangga bisa mendapatkan kesempatan istimewa dan dapat berpartisipasi di dalam festival internasional seperti ini. Karena acara ini dapat dijadikan wadah bagi anak-anak untuk menumbuhkan semangat dan passion mereka untuk terus berkarya. Selain itu, mereka juga bisa bertemu dan berdiskusi dengan para penggiat literasi dari berbagai negara, sehingga dapat membuka wawasan yang lebih global,” tutup Adelina.