Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban IPS Kurikulum Merdeka Kelas 7 Halaman 104: Syekh Yusuf dan Perannya di Indonesia

Simak kunci jawaban IPS kurikulum merdeka kelas 7 halaman 104 tentang Syekh Yusuf menyebarkan Islam di Afrika Selatan dan perannya di Indonesia

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kunci Jawaban IPS Kurikulum Merdeka Kelas 7 Halaman 104: Syekh Yusuf dan Perannya di Indonesia
Buku IPS
Kunci jawaban IPS kurikulum merdeka kelas 7 halaman 104 tentang Syekh Yusuf dan perannya di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum Merdeka kelas 7 atau 1 SMP halaman 104.

Kunci jawaban IPS Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 104 memuat soal essai dua nomor.

Pada buku IPS Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 104, siswa diharapkan membaca dan memahami materi tentang Syekh Yusuf dan perannya di Indonesia.

Syekh Yusuf dan perannya di Indonesia. (16/11/2022)
Kunci jawaban IPS kurikulum merdeka kelas 7 halaman 104 tentang Syekh Yusuf dan perannya di Indonesia.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kurikulum Merdeka Kelas 7 Halaman 97: Perkembangan Seni Masa Perundagian

1. Siapa Syekh Yusuf yang menjadi penyebar Islam di Afrika Selatan? 

Jawaban: 

Syekh Yusuf berasal dari keluarga bangsawan tinggi di kalangan suku bangsa Makassar dan memiliki pertalian kerabat dengan raja-raja Banten, Gowa dan Bone.

Syekh Yusuf lahir pada 8 Syawal 1036 Hijriah atau 3 Juli 1626 Masehi di Desa Parang Loe (Tallo).

BERITA REKOMENDASI

Nama lengkapnya adalah Syekh al-Haj Yusuf bin Abdullah bin Abi Khayri al-Munjalawy al-Makassary atau Tuanta Salamaka ri Gowa.

Yang artinya Guru Kami yang Agung dari Gowa.

Nama tersebut merupakan pemberian dari Sultan Alauddin, Raja Gowa ke XIV, yang mentasbihkan Syekh Yusuf menjadi anak angkat raja.

Syekh Yusuf belajar bahasa Arab, ilmu fiqh dan ilmu-ilmu syariat lainnya di padepokan Bontoala yang diasuh oleh Syekh Sayyid Ba’Alwi bin Abdullah al-Allamah Thahir. 

Syekh Yusuf merantau ke Aceh untuk bertemu Syekh Nuruddin Hasanji al-Raniri yang dikenal dengan nama Nuruddin Ar Raniri.

DIkutip dari Kompas.com, dari beliaulah Syekh Yusuf belajar tariqat Qadiriyah dan ilmu ketatanegaraan selama empat tahun dan memperoleh ijazah.

Syekh Yusuf mempelajari berbagai tarikat dalam Islam sehingga pernah menetap sambil mengajar di Perguruan Assyafiah, Masjidil Haram.

Karena kerinduannya terhadap kampung halaman, Syekh Yusuf memutuskan pulang ke Indonesia.

Namun tidak pulang ke Gowa karena Kerajaan Gowa telah dikalahkan Belanda melalui perjanjian Bungaya.

Syekh Yusuf akhirnya menetap di Banten dan menjadi penasihat di Kerajaan Banten di bawah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.

Pada 1672, Banten juga tengah gigih melawan Belanda. Syekh Yusuf berada di pihak Sultan Ageng bersama pasukan Makassar.

Karena kekuatan yang tidak sebanding, maka Banten menyerah pada tahun 1682.

Setelah itu, Syekh Yusuf menjalani hidup dalam masa pembuangan. Awalnya ia ditahan di Cirebon dan Batavia.

Namun, pemerintah Belanda masih merasa terancam dengan pengaruhnya sehingga Syekh Yusuf dan keluarga diasingkan ke Srilanka pada September 1684.

Belanda masih tetap merasa terancam karena Syekh Yusuf dapat dengan mudah mempengaruhi pengikutnya untuk memberontak.

Pada Juli 1693, Syekh Yusuf kembali dibuang ke Afrika Selatan bersama dengan 49 pengikutnya.

Di sana, Syekh Yusuf kembali melakukan dakwah. Ia tinggal di Tanjung Harapan hingga wafat pada 23 Mei 1699 dalam usia 73 tahun.

Ia juga mendirikan sebuah komunitas muslim di Cape Town..

Setelah kematiannya, jasad Syekh Yusuf baru dikembalikan ke Indonesia enam tahun kemudian pada 1705.

Keranda yang dibawa dari Cape Town kemudian ditempatkan di Istana Raja Gowa selama sehari semalam untuk memberikan kesempatan kepada sanak keluarga dan penghulu adat mengucapkan doa perpisahan. 

Atas jasanya, Syekh Yusuf mendapat dua penghargaan sebagai pahlawan nasional dari Indonesia pada 9 November 1996 dan dari pemerintah Afrika Selatan pada 23 September 2005.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kurikulum Merdeka Kelas 7 Halaman 95: Masa Bercocok Tanam

2. Bagaimana peran beliau di Indonesia?

Jawaban:

Syekh Yusuf memiliki peran sebagai ulama yang menyebarkan Islam di Indonesia.

Beberapa buku keagamaan berbasis tasawuf ditulisnya untuk masyarakat Indonesia.

Selain menyebarkan Islam, Syekh Yusuf juga berperan sebagai penasihat kerajaan dan berperan terhadap perlawanan kepada Belanda.

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas. 

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas