37 Tewas dalam Pertempuran Sengit Kelompok Pro-Turki Lawan Pasukan SDF Kurdi di Manbij Suriah Utara
Sebanyak 37 orang tewas dalam bentrokan kelompok pro-Turki dengan pasukan Kurdi Suriah (SDF). Meski mendapat dukungan udara kelompok pro-Turki tewas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
37 Tewas dalam Pertempuran Sengit Kelompok Pro-Turki Vs SDF Kurdi di Manbij Suriah Utara
TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran antara kelompok bersenjata yang didukung Turki dan pasukan yang dipimpin Kurdi menewaskan 37 orang pada Kamis (9/1/2025) di wilayah Manbij utara Suriah, LBCG melaporkan.
Lembaga pemantau perang di Suriah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris melaporkan kelompok pro-Turki mendapatkan dukungan serangan udara (air support) dalam pertempuran sengit tersebut.
Baca juga: Alasan Israel Siap Perang Lawan Turki: Ankara dan Pemerintahan Baru Suriah Lebih Bahaya dari Iran
"Pertempuran sengit di pedesaan Manbij... dalam beberapa jam terakhir antara Pasukan Demokratik Suriah/SDF (yang dipimpin Kurdi) dan faksi Tentara Nasional (yang didukung Turki)... dengan perlindungan udara Turki," kata laporan lembaga tersebut.
Pemantau tersebut mengatakan serangan itu "menewaskan 37 orang dalam jumlah korban awal", sebagian besar berasal dari pihak milisi petempur yang didukung Turki.
Turki: Cuma Masalah Waktu
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan pada tanggal 6 Januari bahwa milisi Kurdi di Suriah akan segera diusir dari negara itu.
Dia menegaskan kalau Ankara tidak akan menyetujui kebijakan apa pun yang memungkinkan mereka mempertahankan kehadirannya di sana.
Fidan mengatakan kalau pembasmian Kurdi ini adalah “masalah waktu” sebelum Unit Perlindungan Rakyat (YPG) “dihilangkan,” dan menekankan bahwa pasukan tersebut harus meletakkan senjatanya “secepat mungkin.”
Ankara dan proksinya berusaha menguasai Bendungan Tishreen yang strategis di provinsi Aleppo dalam bentrokan sengit melawan pasukan Kurdi yang didukung AS.
YPG adalah cabang Suriah dari musuh bebuyutan Ankara, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
YPG dianggap sebagai tulang punggung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS, proksi Kurdi Washington di Suriah.
“Kondisi di Suriah telah berubah,” kata Fidan. “Kekaisaran kekerasan PKK yang dibangun atas orang-orang Kurdi berada di ambang kehancuran.”
PKK, yang dilarang di Turki, telah melancarkan kampanye bersenjata melawan Ankara sejak tahun 1980-an.
Dengan dalih mengamankan perbatasannya dan mengusir militan Kurdi, militer Turki telah menduduki Suriah utara secara ilegal sejak 2017 dan mendukung koalisi faksi bersenjata yang disebut Tentara Nasional Suriah (SNA) – yang terdiri dari beberapa kelompok ekstremis seperti Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.