Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

37 Tewas dalam Pertempuran Sengit Kelompok Pro-Turki Lawan Pasukan SDF Kurdi di Manbij Suriah Utara 

Sebanyak 37 orang tewas dalam bentrokan kelompok pro-Turki dengan pasukan Kurdi Suriah (SDF). Meski mendapat dukungan udara kelompok pro-Turki tewas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 37 Tewas dalam Pertempuran Sengit Kelompok Pro-Turki Lawan Pasukan SDF Kurdi di Manbij Suriah Utara 
AFP
Militer Turki memerangi kelompok Parti Karkerani Kurdistan (PKK) alias Partai Pekerja Kurdistan. 

SNA telah memasukkan sejumlah pejuang dan komandan ISIS ke dalam jajarannya selama bertahun-tahun. 

SNA memainkan peran penting dalam serangan mendadak selama 11 hari, yang berakhir dengan runtuhnya pemerintahan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad pada tanggal 8 Desember. 

Sejak jatuhnya Damaskus, SNA dan SDF terlibat dalam bentrokan sengit satu sama lain. 

Bentrokan meningkat dalam beberapa hari terakhir, karena gencatan senjata yang ditengahi AS gagal.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan pada tanggal 5 Januari bahwa lebih dari 100 pejuang dari kedua belah pihak telah tewas dalam beberapa hari terakhir. 

Bentrokan tersebut berpusat di kota Manbij di wilayah utara Aleppo. 

“Pasukan Turki dan milisi proksi mereka akan menguasai bendungan Teshreen yang strategis dan jembatan Qarrah Qarquzaq,” SOHR melaporkan. 

Berita Rekomendasi

Menurut SDF, militan yang bertempur bersama SNA termasuk warga negara Chechen, Turkestan, dan Uzbekistan.

Pasukan SDF tetap menguasai sebagian besar wilayah timur laut Suriah dan sebagian wilayah provinsi Deir Ezzor, khususnya tepi timur Sungai Efrat. 

Milisi Kurdi, yang dibentuk dengan dukungan AS pada tahun 2015, telah membantu Washington mempertahankan kendali atas wilayah Suriah yang kaya minyak dan gandum sejak tahun 2017.

Sikap Penguasa Baru Suriah

Ahmed al-Sharaa kepala gerakan Hayat Tahrir al-Sham (hts) yang kini berstatus pemimpin pemerintahan baru Suriah, pada Minggu (29/12/2024) berjanji kalau pemerintahannya akan mencegah kelompok berentitas Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dikenal sebagai kelompok Kurdi Suriah.

Kelompok PKK/YPG dinilai menggunakan Suriah sebagai basis operasi dan dianggap sebagai kelompok teror, khususnya oleh Turki yang menilai gerakan tersebut juga sebagai kelompok separatis.

Baca juga: Poros Perlawanan Digebuk Israel, Iran: Suriah Bukan Kejutan, Milisi Bakal Ada di Seluruh Kawasan

Berbicara kepada saluran televisi Saudi Al-Arabiya/Al-Hadath , al-Sharaa memaparkan visinya untuk masa depan Suriah, menekankan ada rencana untuk reformasi konstitusi dan pemilihan umum.

Menekankan kalau suku Kurdi adalah bagian integral dari Suriah, al-Sharaa mengatakan pemerintahannya tidak akan membiarkan negara itu menjadi basis bagi PKK/YPG dan menegaskan kembali kalau Suriah harus tetap bersatu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas