Kemendikbudristek: 1.402 SMK Pusat Keunggulan dapat Matching Fund dan Hibah dari Industri
Sebanyak 1.029 SMK PK memperoleh bantuan dari pemerintah melalui skema Matching Fund dan sebanyak 373 SMK PK mendapat hibah dari industri
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengungkapkan pihaknya memfasilitasi 1.402 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Proporsi dari jumlah tersebut, sebanyak 1.029 SMK PK memperoleh bantuan pemerintah melalui skema Matching Fund dan sebanyak 373 SMK PK mendapat hibah dari industri atau melalui skema pemadanan.
“Tahun pertama ini, ketika kami menunjukkan SMK PK, ada 349 dunia usaha dan dunia industri (DUDI) telah bersinergi dengan satuan pendidikan di daerah dengan investasi sebesar Rp 439 miliar," ujar Kiki melalui keterangan tertulis, Minggu (20/11/2022).
"Tidak hanya industri-industri besar, tambah Kiki, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun turut mengambil bagian dari kolaborasi tersebut," tambah Kiki.
Dirinya menerangkan, pemerintah akan terus berkomitmen mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi, salah satunya melalui program SMK PK Skema Pemadanan dan Matching Fund.
Baca juga: Pentingnya Pendidikan Vokasi Bagi Siswa SMK, Ciptakan SDM Unggul dan Berdaya Saing
"Ini akan terus kita lakukan guna mengolaborasikan sektor pendidikan dengan industri agar dapat menghasilkan SDM yang unggul, tangguh, dan relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Kiki.
Menurut Kiki, langkah ini telah sejalan dengan instruksi Presiden yang dituangkan dalam Peraturan Presiden tentang Implementasi Pendidikan Vokasi.
"Pendidikan vokasi, kata Kiki, menjadi salah satu fokus pemerintah dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Untuk itu, Presiden menaruh harapan besar untuk kemajuan pendidikan vokasi,” tutur Kiki.
Seperti diketahui, SMK PK berfokus pada pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan DUDI, hingga akhirnya menjadi SMK model dan rujukan bagi SMK lainnya.
SMK PK ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar yang sudah dimulai sejak 2021, bahkan 2020 sudah diawali dengan adanya SMK Center of Excellence (CoE).