Mengenal Perbasi, Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia: Sejarah, Fungsi, dan Peran
Berikut sejarah, fungsi dan peran Perbasi sebagai Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Mengenal Perbasi, Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia: Sejarah, Fungsi, dan Peran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelita-jaya-juara-ibl-indonesia-cup-2022_20221113_185245.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah, fungsi dan peran Perbasi sebagai Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia.
Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia adalah Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang disingkat Perbasi.
Perbasi adalah satu-satunya badan/wadah kegiatan olahraga bola basket nasional yang memiliki wewenang dalam mengkoordinasikan dan membina segala kegiatan olahraga bola basket di seluruh wilayah hukum Republik Indonesia, dikutip dari laman resmi Perbasi.
Dalam pembinaan dan pengembangan kegiatan olahraga bola basket, pemerintah menggandeng Perbasi sebagai mitra.
Sementara Induk Organisasi Bola Basket di Dunia adalah FIBA atau Federation Internationale de Basketball.
Lalu bagaimana sejarah Perbasi sebagai Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia?
Baca juga: HUT KE-71, PP Perbasi Renovasi Lapangan Basket Bekas Sekolah Derrick Michael
Sejarah Perbasi sebagai Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia
Perbasi didirkan di Jakarta pada 23 Oktober 1951.
Berawal dari Maladi yang merupakan salah satu tokoh olahraga nasional dan menjabat sebagai sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Saat itu, Maladi meminta kedua tokoh olahraga yaitu Tony Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia, dikutip dari perbasi.or.id.
Kemudian atas prakarsa kedua tokoh tersebut, Persatuan Basketball Seluruh Indonesia berhasil didirikan pada 23 Oktober 1951.
Setelah itu, nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disempurnakan sesuai kaidah Bahasa Indonesia pada tahun 1955.
Nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia berganti menjadi “Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia” disingkat dengan Perbasi.
Ketua pertama Perbasi adalah Tony Wen, sementara sekretarisnya adalah Wim Latumeten.
Pada tahun 1953, Perbasi telah diterima menjadi anggota FIBA.
Kemudian Indonesia pertama kali mengirimkan regu basket di Asian Games Manila pada tahun 1954.
Pada tahun 1955, Perbasi mengadakan Konferensi Bola Basket di Bandung.
Beberapa yang hadir pada konferensi tersebut di antaranya utusan-utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Bandung.
Dari konferensi tersebut menghasilkan keputusan penting.
Hasil keputusan penting tersebut adalah Perbasi merupakan satu- satunya organisasi induk olahraga basket di Indonesia.
Dengan adanya konferensi ini, Perbasi juga mempersiapkan penyelenggaraan Kongres I Perbasi.
Fungsi dan Peran Perbasi
Mengutip dari Kompas.com, fungsi dan peran Perbasi terdapat pada Pasal 5 AD-ART, yaitu:
1. Mengkoordinasikan, membina setiap bentuk kegiatan bola basket di seluruh wilayah hukum Republik Indonesia dalam rangka membangkitkan dan mengembangkan rasa cinta pada tanah air (nasionalisme).
2. Melalui kegiatan bola basket secara tidak langsung membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang sehat-kuat jasmani maupun rohani, ulet, tangkas, dan cerdas agar mampu berpartisipasi serta berkarya di dalam pembangunan nasional.
3. Membina dan mengusahakan agar atlit dan pelaku olahraga bola basket mampu berprestasi secara berjenjang di tingkat daerah/wilayah/nasional/internasional.
4. Memupuk serta membina persahabatan dan persaudaraan antar bangsa melalui kegiatan bola basket yang diwujudkan dengan mengadakan hubungan dan menjadi anggota dari organisasi bola basket internasional antara lain melalui partisipasi dalam pertandingan/kompetisi bola basket antar negara.
5. Memupuk keahlian maupun keterampilan untuk membuat alat-alat perlengkapan olahraga bola basket.
(Tribunnews.com/Farrah Putri) (Kompas.com/Mochamad Sadheli, Ervan Yudhi Tri Atmoko)