Guru Besar Bahasa UPI Puji Aplikasi U-Tapis
Pakar bahasa dari UPI itu memberikan pujian terhadap aplikasi U-Tapis karena menjadi terobosan yang dapat membantu jurnalis
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali melakukan sosialisasi aplikasi U-Tapis bersama pakar bahasa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Vismaia Sabariah Damaianti dalam kegiatan Forum Group Discussion pada Jumat, 23 Desember 2023.
Sosialisasi aplikasi U-Tapis diikuti oleh lima mahasiswa jurnalistik, enam mahasiswa sistem informasi, satu mahasiswa teknologi informasi, empat dosen pendamping dan ahli AI Kantor Bahasa Kita, Oskar Riandi serta ahli bahasa, Vismaia Sabariah Damaianti .
Aplikasi penapis kesalahan berbahasa Indonesia, U-Tapis, merupakan bentuk kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa untuk membantu jurnalis dalam membuat artikel yang tata bahasanya tunduk akan kaidah bahasa Indonesia.
Hingga saat ini U-Tapis telah melakukan publikasi pada kanal berita dan YouTube, selain itu dibuatnya buku bahan ajar dan buku U-Tapis untuk mempermudah jurnalis dalam menggunakan aplikasi. Aplikasi U-Tapis juga telah didaftar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Pakar bahasa, Vismaia Sabariah Damayanti telah membuat berbagai macam jurnal dan beberapa buku kebahasaan, salah satunya Literasi dan Pendidikan Literasi yang dikerjakan bersamaan dengan beberapa ahli bahasa lainnya. Hal tersebut yang membuatnya mendapatkan gelar guru besar di UPI.
Dalam uji coba yang dilakukan dengan pakar bahasa, media massa atau jurnalis diharapkan dapat menjadi wadah untuk transformasi atau tampilan bahasa yang baik. Media memiliki tugas besar dalam meningkatkan minat baca masyarakat karena sebanyak 59,5 persen masyarakat mendapatkan informasi dari media noncetak.
Menurut Vismaia Sabariah Damayanti yang membuat berbagai buku kebahasaan dan mendapatkan predikat guru besar UPI, “Pembaca punya kecenderungan memilih media massa karena tiap media punya gaya sendiri. Ada kekhasan yang saya pikir tidak perlu diubah dari media massanya sendiri karena memberikan variasi atau gaya.”
Bahasa jurnalistik sangat berbeda dengan teks yang lain, banyak persyaratan yang perlu dipenuhi, seperti harus readable, lugas, logis, sederhana dan terutama tunduk pada kaidah bahasa yang tepat. Selain itu, artikel yang dibuat harus menarik agar pembaca dapat memahami informasi dengan mudah.
Pakar bahasa dari UPI itu memberikan pujian terhadap aplikasi U-Tapis karena menjadi terobosan yang dapat membantu jurnalis dalam memilih bahasa yang tunduk pada kaidah bahasa Indonesia tetapi tetap menarik.
“Bahasa jurnalis menjadi model bagi masyarakat untuk belajar bahasa Indonesia yang akhirnya bisa meningkatkan minat baca pembaca. Ke depannya, U-Tapis akan dikembangnya menjadi U-Tapis akademik, tata naskah dinas dan selanjutnya,” kata Niknik selaku dosen pendamping. (Margaretha Alfina Putri)