TRIBUNNEWS.COM - Inilah jawaban dari soal Carilah informasi tentang asal dan kebiasaan suku bangsa dari temanmu!

Soal ini muncul pada buku tematik tema 5 kelas 3 SD/MI subtema 3 pembelajaran 4 halaman 152 bagian Ayo Berdiskusi.

Soal lainnya yang muncul pada buku tematik tema 5 kelas 3 halaman 153 adalah susunlah daftar pertanyaan pada tempat yang
telah disediakan.

Ada empat subtema dalam buku tematik kelas 3 SD Tema 5 yang berjudul Cuaca.

Pada subtema 3, siswa kelas 3 SD akan belajar mengenai Pengaruh Perubahan Cuaca Terhadap Kehidupan Manusia.

Sejumlah pembelajaran juga bisa dikerjakan siswa kelas 3 SD/MI dalam buku tematik 5 subtema 3.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 Halaman 151 Ayo Berdiskusi: Ada Berapa Suku Bangsa di Kelas?

Inilah soal dan kunci jawaban dalam buku tematik tema 5 kelas 3 SD halaman 152, 153:

Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 Halaman 152

Carilah informasi tentang asal dan kebiasaan suku bangsa dari temanmu!

Wawancarai 2 teman yang ada di kelasmu.

Susun daftar pertanyaan terlebih dahulu.

Daftar pertanyaan itu akan kamu gunakan saat berwawancara.

Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 Halaman 153

Susunlah daftar pertanyaan pada tempat yang telah disediakan.

1. Siapa namamu?

2. Di kota apa tempat lahirmu?

3. Dari daerah mana ayahmu berasal?

4. Dari daerah mana ibumu berasal?

5. Apa kebiasaan masyarakat daerah asal ayahmu?

6. Apa kebiasaan masyarakat daerah asal ibumu?

7. Apa makanan atau kuliner khas daerahmu?

8. Apa oleh-oleh khas daerahmu?

9. Apa bahasa yang kamu gunakan untuk berbicara di daerah asal ayahmu?

10. Apa bahasa yang kamu gunakan untuk berbicara di daerah asal ibumu?

Ayo Bercerita

Presentasikan hasil wawancara bersama temanmu di depan kelas!

Jawaban:

1. Nama teman saya adalah Bima. Ia berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Bima lahir di Klaten.

Ayahnya berasal dari Klaten, sedangkan ibunya berasal dari Magelang, Jawa Tengah.

Di Klaten, terdapat tradisi padusan yang dilakukan satu atau dua hari menjelang bulan puasa Ramadhan.

Tradisi turun temurun ini dilakukan dengan cara berendam atau mandi.

Umumnya, padusan dilakukan di umbul atau mata air yang banyak berada di Klaten.

Sementara di Magelang yang merupakan daerah asal ibu Bima terdapat tradisi Nikah Tembakau atau Pernikahan Tembakau.

Tradisi yang dilakukan para petani dan perajang daun tembakau sebagai wujud syukur kepada Tuhan dengan harapan agar hasil panen melimpah.

Prosesi ritual diawali dengan arak-arakan dua tanaman tembakau yakni Kiai Pulung Soto dan Nyai Srinthil yang dibawa sepasang mempelai.

Kedua tanaman tembakau itu diarak keliling desa diiringi alunan suara gending Jawa serta tetabuhan kesenian kuda lumping.

Puncak prosesi nikah tembakau ditutup dengan berebut gunungan yang dipercaya warga akan mendatangkan berkah.

Di Klaten, terdapat makanan khas yaitu sop ayam pecok, nasi tumpang lethok, ayam panggang, dan toring alias soto garing.

Sementara oleh-oleh khas Klaten adalah kain lurik, miniatur Candi Prambanan, keripiki ceker, keripik belut, hingga kopi khas lereng Gunung Merapi.

Lantaran sama-sama berasal dari Jawa Tengah, ayah dan ibu Bima biasa menggunakan bahasa Jawa untuk berbicara.

2. Saya memiliki teman bernama Juan. Juan berasal dari Bandung, Jawa Barat dan lahir di sana.

Ibu Juan berasal dari Bandung dan merupakan suku Sunda, sedangkan ayahnya dari Jakarta, yaitu suku Betawi.

Tradisi yang kerap dilakukan di keluarga ibu Juan adalah botram, yaitu tradisi berkumpul dan saling berbagi yang dilakukan oleh masyarakat Sunda.

Botram dilakukan masyarakat Sunda dalam menikmati makanan, saat kumpul bersama anggota keluarga, teman, kerabat, atau orang terdekat.

Makanan khas Sunda seperti nasi liwet dan lalapan biasanya digelar memanjang di atas sebuah daun pisang yang sudah dibersihkan.

Kemudian anggota keluarga akan makan bersama-sama.

Sementara di Betawi, ada tradisi Palang Pintu yang merupakan bagian dari prosesi adat pernikahan masyarakat Betawi.

Palang Pintu adalah tradisi dari Betawi yang berisi laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan Al Quran dan salawat.

Makanan khas di daerah asal Juan adalah karedok, batagor, nasi tutug oncom, nasi timbel, hingga seblak.

Sementara oleh-oleh khas Bandung adalah basreng, cuanki, wayang golek, angklung, peuyeum, hingga ubi cilembu.

Bahasa yang digunakan untuk berbicara di daerah asal ibu Juan adalah bahasa Sunda.

Sementara di Jakarta atau asal ayah Juan menggunakan bahasa Betawi.

Disclaimer:

- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)