Mukjizat yang Dimiliki Nabi Nuh dan Kisah Hidupnya
Penjelasan mengenai mukjizat Nabi Nuh beserta kisah perjalanan hidupnya. Mulai dari dakwah hingga selamat dari banjir bandang dengan kapal besar.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai mukjizat Nabi Nuh beserta kisah perjalanan hidupnya.
Nabi Nuh merupakan Nabi dan Rasul ke-3.
Selain itu, Nabi Nuh juga mendapat kedudukan sebagai Ululazmi.
Ulul Azmi merupakan sebuah gelar spesial yang diberikan kepada beberapa nabi dan rasul yang memiliki ketabahan dan tingkat kesabaran yang begitu luar biasa.
Pasalnya Nabi Nuh sempat mendapatkan ujian dari Allah berupa bencana banjir bandang yang menghabisi seluruh manusia di muka bumi.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 2 SD Kurikulum Merdeka, sebelum adanya banjir tersebut Allah telah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal.
Baca juga: Surat Nuh Ayat 1-28: Mengenai Ajakan, Pengaduan, dan Doa Nabi Nuh Terhadap Kaumnya
Diketahui kisah banjir bandang disebutkan dalam beberapa ayat di Surah Nuh dan Surah Hud.
Setelah adanya banjir bandang tersebut, Allah Swt. tenggelamkan kaum Nabi Nuh a.s. yang kafir dan selamatkan
Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya yang beriman.
Peristiwa tersebutlah yang menjadi mukjizat Nabi Nuh.
Kisah Dakwah Nabi Nuh AS
Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s. berdakwah kepada kaumnya.
Dakwah-dakwah Nabi Nuh AS berupa ajakan kaumnya untuk melihat dan merasakan segala hal yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan Allah, mulai dari matahari, bulang, dan bintang-bintang.
Namun, hanya 80 pengikut yang beriman.
Bahkan putranya sendiri, Kan’an juga tidak mau mengikuti ajakan Nabi Nuh a.s.
Kesabaran, ketabahan, dan keteguhan hati Nabi Nuh a.s. dalam menyebarkan ajaran agama Allah melalui dakwah selalu ditolak oleh sebagian besar dari kaum Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. sabar sekali dan terus berdakwah.
Ajakan-ajakan beliau dalam dakwahnya selalu berhubungan dengan tidak menyembah patung berhala dan kembali menyembah Allah Yang Maha Esa.
Dengan mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, maka Nabi Nuh a.s. sangat berharap agar kaumnya kembali ke jalan yang benar dan terang.
Namun, perjuangan yang telah dilakukan dengan kesabaran dan ketabahan yang telah dilakukan Nabi Nuh AS untuk menyadarkan kaumnya kembali ke jalan yang benar dan terang ternyata tetap tidak berhasil.
Semua yang telah dilakukan dan dialami selalu disampaikan kepada Allah Swt.
Hingga Allah Swt. memerintahkan Nabi Nuh a.s. membuat kapal besar.
Nabi Nuh a.s. bekerja keras membuat kapal.
Beliau dibantu oleh para pengikutnya yang setia.
Baca juga: Bacaan Surat Nuh Ayat 1-28 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Hinaan dan ejekan dari kaumnya, beliau dapatkan selama proses pembuatan kapal tersebut.
Namun, Nabi Nuh a.s. sama sekali tidak pernah membalasnya.
Beliau tetap bersabar dan bekerja keras menyelesaikan pembuatan kapal tersebut.
Hingga pada akhirnya kapal Nabi Nuh a.s. akhirnya selesai dibuat.
Nabi Nuh a.s mengajak pengikutnya untuk bersiap-siap agar segera naik ke kapal.
Mereka membawa bekal makanan dan sepasang dari setiap jenis hewan.
Kemudian, Allah Swt. menurunkan hujan dari langit.
Tak hanya itu, Allah Swt. juga mengeluarkan air dari dalam bumi.
Dalam sekejap, banjir besar terjadi.
Kaum Nabi Nuh a.s. yang membangkang tenggelam binasa.
Begitu pula Kan’an, putra Nabi Nuh a.s. pun ikut tenggelam.
Nabi Nuh a.s. sangat bersedih dengan kepergian anaknya yang meninggal dalam keadaa kafir, tidak beriman, dan belum mengenal Allah.
Hanya Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya yang selamat.
Pasalnya, mereka beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.
Allah Swt. hanya menyelamatkan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.
Kemudian para orang-orang mukmin dan makhluk hidup lainnya mulai turun dari kapal yang besar itu dan mereka selamat dari air bah.
Kisah Nabi Nuh AS yang di mana air bah membinasakan seluruh kaum kafir terkandung di dalam Al-Quran Surat Yunus ayat 73.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)