Apa Itu Kesepakatan Bersama? Ini Kaitannya dengan Negosiasi dan Integrasi Sosial
Berikut definisi kesepatan bersama, berikut kaitannya dengan negosiasi dan integrasi sosial.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesepakatan ialah perihal sepakat atau memiliki makna konsensus.
Konsensus sendiri adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.
Lebih lanjut, kesepakatan bersama berkaitan dengan negosiasi.
Dalam KBBI, negosiasi didefinisikan sebagai proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Selain itu, KBBI juga mendefinisikan negosiasi sebagai penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum Merdeka, kesepakatan bersama bisa terjadi hanya antara dua orang atau lebih.
Baca juga: Hasil Kesepakatan KTT G20 dalam Bali Leaders Declaration, Termasuk soal Perang Rusia-Ukraina
Kesepakatan bersama juga bisa dilakukan dalam kesatuan sosial terkecil, yaitu keluarga.
Antara orang tua dan anak dapat membangun kesepakatan bersama agar keluarganya menjadi lebih asyik, dinamis, dan saling mendukung.
Kesepakatan bersama juga dapat dikaitkan dengan integrasi sosial.
Adanyanya kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial sangat penting untuk menguatkan integrasi sosial.
Masih dikutip dari sumber yang sama, integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat.
Integrasi sosial akan menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Baca juga: Mengenal Sherpa G20, Sang Pemandu Substansi Kesepakatan di 4 Agenda Utama G20
Diketahui, integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Tantangan yang dimaksud dapat berupa tantangan fisik atau konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Dalam integrasi sosial, kesepakatan bersama tercipta dalam bentuk asimiliasi (pembauran kebudayaan) dan akulturasi (penerimaan sebagian unsur asing).
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kesepakatan bersama merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama dalam sebuah proses negosiasi termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi sosial.
Kesepakatan bersama diperlukan di antara unsur-unsur atau para pihak yang berbeda untuk menghindari konflik dalam kehidupan bersama.
Dalam proses perundingan untuk membentuk peraturan perundang-undangan juga ada kesepakatan bersama yang nantinya akan menghasilkan produk peraturan perundang-undangan.
Kesepakatan dapat tertulis dan tidak tertulis.
Contoh kesepakatan tertulis dalam kehidupan di masyarakat dan lingkungan sekolah yaitu peraturan kampung atau peraturan sekolah.
Sedangkan kesepakatan tidak tertulis yakni kesepakatan antarteman sejawat karena mengandalkan ingatan masing-masing
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)