Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 9 Kurikulum Merdeka
Inilah kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 9 kurikulum merdeka tentang produk pangan lokal, beserta soalnya
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Cergas Cerdas Berbahasa dan bersastra Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 11 halaman 9.
Di halaman 9 Bab 1 tentang mengenalkan dan mempromosikan produk pangan lokal Indonesia, membahas soal tentang pola pengembangan paragraf deduksi.
Kunci jawaban mata pelajaran Cergas Cerdas Berbahasa dan bersastra Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 11 SMA dalam artikel ini, diperuntukkan sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri.
Baca juga: Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 3 Kurikulum Merdeka
Soal
1. Jawablah soal benar atau salah di bawah ini!
2. Identifikasilah pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi paragraf-paragraf di bawah ini!
a. Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan pertanian yang mengalami alih fungsi. Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak untuk segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.
b. Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan buah tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena pastinya tidak ada unsur pengawet.
c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun, sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah.Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun. Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini, produksi buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi terbatas.
d. Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun, ternyata kota sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah penyakit asma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang belum tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai oleh orang Jepang. Jadi, tunggu apa lagi. Mulailah mengonsumsi produk makanan lokal Indonesia karena ternyata banyak manfaat kesehatan yang kita dapatkan dari produk makanan lokal kita.
3. Tulislah sebuah paragraf dengan pola pengembangan deduksi dan sebuah paragraf dengan pola pengembangan induksi. Setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat dengan tema tempe sebagai sumber makanan protein nabati.
Untuk membantumu dalam menyusun kedua paragraf tersebut bisa menggunakan kosakata di bawah ini!
a. murah
b. protein
c. kedelai
d. sehat
e. fermentasi
f. masyarakat
g. makanan
h. nabati
4. Berdasarkan teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”, tentukan pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam setiap paragrafnya!
Jawaban
1. (1) Dalam satu paragraf boleh terdapat dua ide pokok yang dituangkan dalam dua kalimat utama.
Jawaban: Salah
(2) Hanya terdapat satu kalimat penjelasan dalam satu paragraf untuk menjelaskan ide pokok.
Jawaban: Salah
(3) Pola pengembangan paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan umum kemudian diakhiri dengan pernyataan-pernyataan khusus.
Jawaban: Benar
(4) Kalimat utama pada pengembangan induktif terletak di akhir paragraf.
Jawaban: Benar
(5) Pola pengembangan induktif dimulai dengan pernyataan-pernyataan khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum.
Jawaban: Benar
2. a. Paragraf tersebut sudah disusun dengan pola pengembangan deduksi.
b. Paragraf tersebut sudah disusun dengan pola pengembangan induksi
c. Paragraf tersebut sudah disusun dengan pola pengembangan deduksi
d. Paragraf tersebut sudah disusun dengan pola pengembangan induksi
3. - Paragraf deduksi
Salah satu makanan yang sudah familier di hampir semua lidah orang Indonesia adalah tempe. Tempe merupakan makanan yang tergolong cukup murah bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati tempe sebagai sumber makanan keseharian mereka. Pada awalnya, Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai yang diproses melalui tahap fermentasi. Hal inilah yang menyebabkan harga tempe relatif cukup murah dari bahan pangan yang lain. selain itu tempe juga memiliki kandungan antibakteri penyebab diare sehingga dapat mencegah diare. Tempe sudah lama diakui oleh para peneliti sebagai makanan sehat dengan nilai kandungan gizi yang tinggi.
- Paragraf induksi
Tempe merupakan makanan yang kaya akan zat-zat yang bergizi. seperti: protein tinggi dan rendah kandungan lemak. Bukan itu saja, tempe juga mengandung kalsium, fosfor dan vitamin B6 dan B12. Adapun kandungan dalam tempe yaitu protein nabati. Manfaat dari protein nabati lebih baik daripada protein hewani. Hal ini dikarenakan makanan berprotein nabati cenderung rendah kalori dan lemak daripada sumber makanan berprotein hewani. Jadi, produk pangan tempe sangatlah penting sehingga harus diusahakan agar menjadi produk andalan Indonesia.
4. a. Paragraf 1: Pola pengembangan deduksi.
b. Paragraf 2: Pola pengembangan deduksi.
c. Paragraf 3: Pola pengembangan deduksi.
d. Paragraf 4: Pola pengembangan induksi.
e. Paragraf 5: Pola pengembangan induksi.
f. Paragraf 6: Pola pengembangan deduksi.
g. Paragraf 7: Pola pengembangan deduksi.
h. Paragraf 8: Pola pengembangan deduksi.
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)