Pakar Pendidikan: Bermain jadi Cara Tepat untuk Anak Belajar, Begini Penjelasannya
Menurut Damar, anak dapat membentuk fondasi yang positif untuk tumbuh kembang optimal melalui bermain
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar pendidikan anak, Damar Wijayanti mengatakan, orangtua kerap menganggap remeh kekuatan bermain.
Menurut Damar, anak dapat membentuk fondasi yang positif untuk tumbuh kembang optimal melalui bermain.
"Padahal melalui bermain, anak-anak sedang mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat untuk perkembangan optimal mereka ke depannya," ujar Damar melalui keterangan tertulis, Senin (10/4/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Damar gelar wicara bertemakan "HEI Schools Senayan: Building the Best Learning Environment through Play".
Saat bermain, Damar mengungkapkan anak-anak dapat tentang sebuah konsep yang sedang dipelajari.
Baca juga: Kronologi Seorang Ibu di Riau Aniaya Anak Balitanya hingga Tewas Hanya Karena Bermain Sabun
Damar menilai bermain menjadi cara yang tepat bagi anak untuk belajar.
"Ketika bermain, anak juga memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan dalam konteks yang aman, hal ini akan membantu mereka mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang sebuah konsep yang sedang dipelajari," jelas Damar.
"Sehingga mereka memahami hal yang perlu dilakukan dan tidak dilakukan di lingkungan dan interaksinya sehari-hari. Inilah mengapa bermain adalah cara paling tepat untuk anak belajar," tambah Damar.
Berdasarkan hasil riset Universitas Helsinki, Finlandia, lingkungan diperlukan untuk memaksimalkan masa emas anak-anak secara holistik
Masa emas yang juga dikenal sebagai masa usia dini, adalah pada usia 0 sampai 6 tahun.
Penyerapan pengalaman positif akan mempengaruhi kesehatan fisik, perkembangan otak, dan pertumbuhan mental anak.
Ketika lingkungan aman sudah tersedia, riset Universitas Helsinki tersebut kemudian mendorong orangtua dan guru sebagai fasilitator belajar anak untuk memberi stimulasi belajar melalui interaksi yang sesuai, yaitu bermain.
Sesuai dengan riset dari Universitas Helsinki sebelumnya, HEI Schools meyakini bahwa play-based learning adalah praktik terbaik dalam pendidikan anak usia dini.