Sistem Tanam Paksa: Dampak Positif dan Negatif Bagi Rakyat Indonesia
Inilah dampak postif dan negatif dari sistem Tanam Paksa bagi rakyat Indonesia, dicetuskan oleh gubernur jenderal Johannes van den Bosch.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Endra Kurniawan
d. Setelah sebelumnya menanam dan menjual hasil perkebunan dengan cara konvensional.
Melalui sistem ini masyarakat dapat mengenal sistem perkebunan yang lebih komersial.
Baca juga: Perbedaan Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
Penerapan sistem cultuurstelsel, membuat pemerintah Hindia Belanda berhasil mendapatkan keuntungan berkali lipat.
Pengeluaran anggaran belanja kerajaan tertutup dari pendapatan.
Hutang Belanda pun menjadi berkurang dan banyak terlunasi.
Melalui sistem itu juga membuat perdagangan kegiatan ekonomi Belanda semakin berkembang pesat.
Hal itulah yang membuat Amsterdam menjadi kota pusat perdagangan dunia.
Dampak Negatif dari Sistem Tanam Paksa
a. Sawah dan ladang milik rakyat menjadi terbengkalai dan tidak menghasilkan panen yang bagus.
b. Beban hidup rakyat semakin berat. Terlebih karena mereka harus menyerahkan sebagian dari tanah milik dan hasil panen.
Rakyat juga turut menanggung risiko jika terjadi kegagalan panen.
c. Mengalami tekanan fisik dan mental. Mereka tidak bisa mencari nafkah dan tingkat kemiskinan semakin tinggi.
d. Muncul wabah penyakit sehingga jumlah penduduk menurun.
Baca juga: Pengaruh Sistem Tanam Paksa/Cultuur Stelsel Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia
Lebih lengkapnya tentang materi sekolah lainnya klik disini.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)