Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Materi Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Mata Pelajaran PPKn Kelas 8

Penjelasan materi Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran PPKn Kelas 8.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Materi Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Mata Pelajaran PPKn Kelas 8
Kolase Tribunnews.com/YouTube
Sumpah Pemuda - Inilah penjelasan materi terkait Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran PPKn Kelas 8. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran PPKn Kelas 8.

Artikel ini hanya membahas terkait Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

Materi dalam artikel ini, dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Baca juga: Materi Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Volume 1 Bab 3: Berpikiran tentang Cara Berhitung

Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa Sumpah Pemuda yaitu peristiwa deklarasi "Sumpah Pemuda" yang diikrarkan oleh para pemuda pelajar Indonesia dalam Kongres Pemuda II yang berlangsung tanggal 27 - 28 Oktober 1928.

Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia setelah peristiwa "Kebangkitan Nasional" tahun 1908.

Berdirinya Budi Utomo memicu berdirinya perkumpulan pemuda seperti: Tri Koro Dharmo (1915) yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java, Jong Sumatranen Bond (1917), Jong Ambon (1918), kemudian antara tahun 1918-1919 berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes.

BERITA REKOMENDASI

Organisasi pemuda pelajar lainnya yakni Sekar Rukun (1919), Jong Islamieten Bond, Jong Bataks Bond (1925), Pemuda Kaum Betawi (1927).

Semua organisasi tersebut, nantinya mendorong lahirnya Sumpah Pemuda.

Organisasi yang tidak berlatar belakang suku dan kedaerahan adalah Perhimpunan Indonesia.

Perhimpunan Indonesia paling gencar mengumandangkan persatuan bangsa Indonesia di Belanda.

Perhimpunan Indonesia beranggotakan para pemuda dari berbagai suku dan pulau di Indonesia

Lantas, apa makna sumpah pemuda kemajuan bangsa?

Baca juga: Materi Soal Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, dan Unsur Kebahasaannya

Kongres Pemuda adalah sebuah kongres nasional yang dua kali diadakan di Jakarta.

Adanya Kongres Pemuda I ini membuat banyak perubahan bagi kehidupan masyarakat serta pemuda-pemuda pada zaman dahulu, seperti banyaknya kegiatan sosial, ekonomi serta budaya yang dilakukan pada saat itu.

Kongres Pemuda I (30 April – 2 Mei 1926) diketuai oleh M. Tabrani, tokoh pemuda yang lahir tahun 1904 dan berasal dari Madura.

Muhammad Tabrani merupakan seorang pemuda Indonesia yang belajar jurnalistik sampai ke Eropa.

Kongres Pemuda I ini menghasilkan tekad bersama mempersatukan pemuda-pemuda Indonesia dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan.

Mereka tak lagi terkotak-kotak ke dalam "jongjong kedaerahan" seperti sebelumnya, meski identitas kultural tetap dipertahankan.

Kongres Pemuda I selain menjadi awal lahirnya Sumpah Pemuda, berkat adanya kongres ini, bahasa Indonesia pun lahir dan menjadi bahasa nasional bagi bangsa Indonesia.

Kongres Pemuda I dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond dan ada juga Pemuda Kaum Theosofi yang ikut dalam rapat.

Tujuan Kongres Pemuda I adalah bermusyawarah, mencari jalan untuk membangun semangat kerjasama antara perkumpulan atau organisasi-organisasi pemuda di Indonesia.

Hal itu dimaksudkan untuk:

1. Memajukan persatuan dan kebangsaan.

2. Menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan.

Hasil Kongres Pemuda I yaitu mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia.

Para pemuda mengakui meskipun terdapat perbedaan sosial dan kesukuan, tetapi terdapat pula rasa persatuan nasional.

Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Kongres Pemuda II diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.

Kongres Pemuda II dihadiri oleh kurang lebih 750 peserta yang berasal dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Pemuda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Kongres dilakukan di tiga gedung yang berlainan dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, disediakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).

Dalam sambutannya, Ketua PPPI Sugondo Djojopuspito menanti kongres ini mampu memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Kegiatan dilanjutkan uraian Muhammad Yamin tentang guna dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya, hadir lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum norma budaya, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, kongres disediakan di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak mesti mendapat pendidikan kebangsaan, mendapat keseimbangan selang pendidikan di sekolah dan di rumah, serta dididik secara demokratis.

Rapat Ketiga, Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw.

Rapat ketiga merupakan rapat penutupan.

Pada rapat ini, Soenario menjelaskan tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, bahwa gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional, karena gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri yang merupakan hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dipertontonkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo untuk Supratman.

Lagu tersebut, disambut sangat meriah oleh peserta kongres. Peserta kongres meminta agar lagu "Indonesia Raya" dapat diperdengarkan lagi.

Lantas, Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.

Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia yang kemudian disebut dengan Sumpah Pemuda berbunyi:

1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia

2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu Bangsa Indonesia

3. Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia

Sumber: Kemdikbud - Modul Pembelajaran SMP Terbuka Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 8 oleh Khairul Fahmi (2021).

*) Disclaimer: Materi soal di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak dan materi hanya digunakan untuk referensi belajar anak.

(Tribunnews.com/Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas