Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proses Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan

Proses penyebaran Berita Promoklamasi kemerdekaan, beritanya berhasil disebarkan oleh F. Wuz melalui stasiun radio Domei, hingga ke berbagai daerah.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Proses Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan
anri.sikn.go.id/Khazanah arsip IPPHOS/ANRI
Bung Karno dan Bung Hatta proklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 - Proses penyebaran Berita Promoklamasi kemerdekaan, beritanya berhasil disebarkan oleh F. Wuz melalui stasiun radio Domei, hingga ke berbagai daerah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut proses penyebaran Berita Promoklamasi kemerdekaan.

Pada 17 Agustus 1945, untuk pertama kalinya dikumandangkan Proklamasi Kemerdekaan.

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan menjadi penting karena merupakan sebuah pernyataan tegas dari bangsa Indonesia yang tidak mau lagi berada di penindasan bangsa asing.

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung secara sederhana.

Meskipun demikian, peristiwa ini sangat besar dampaknya bagi bangsa Indonesia.

Lantas, bagaimana berita Promoklamasi kemerdekaan Indonesia dapat disebarkan?

Baca juga: Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI

Simak proses penyebaran berita Promoklamasi Kemerdekaan, mengutip Buku Sejarah kelas 11 Kurikulum Merdeka.

BERITA TERKAIT

Penyebaran Berita Proklamasi

Setelah dikumandangkan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, beritanya berhasil disebarkan oleh F. Wuz.

Ia menyebarkan melalui stasiun radio Domei.

Pihak Jepang yang mengetahui hal ini memerintahkan untuk menghentikan penyebaran berita itu.

Meskipun demikian, berita proklamasi berhasil sampai di beberapa daerah dan diteruskan ke masyarakat.

Hal itu karena Waidan B Palenewen (Kepala Bagian Kantor Berita Domei) memerintahkan F. Wuz untuk terus menyiarkan berita itu setiap setengah jam hingga pukul 16.00.

Agar berita proklamasi dapat lolos sensor dari tentara Jepang, ada kalanya berita proklamasi disebarkan dalam bahasa daerah.

Misalnya Radio Surabaya yang menyiarkan berita tersebut dalam Bahasa Madura yang tidak diketahui oleh Jepang.

Pasukan Paskibraka bertugas menaikkan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi HUT RI di Istana Merdeka.
Pasukan Paskibraka bertugas menaikkan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi HUT RI di Istana Merdeka. (TRIBUNNEWS / DANY PERMANA)

Para pemuda di Jakarta yang terlibat dalam peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan juga berhasil mencetak naskah proklamasi dan menyebarkannya.

Beberapa pemuda ditugaskan sebagai kurir untuk mengantarkan naskah itu.

Serta menyampaikan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke berbagai daerah.

Berita proklamasi juga disebarkan melalui berbagai surat kabar yang beredar di masa itu.

Baca juga: Penyebarluasan Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan, Buku Tema 7 kelas 5 halaman 93

Proses Penyebaran Berita proklamasi di Jawa

Ada berbagai cara untuk menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jawa.

Seperti melalui telegram, siaran radio, selebaran, surat kabar, kurir, dari mulut ke mulut dan sebagainya.

Mulanya penyebaran berita yang paling cepat dilakukan melalui telegram dari kantor berita Domei Jakarta.

Kemudian, disebarkan ke berbagai cabangnya seperti di Bandung dan Yogyakarta yang diterima 17 Agustus 1945 pukul 12.00 siang.

Penyebaran berita proklamasi yang juga berlangsung secara cepat melalui radio.

Siaran radio dari Jakarta diterima di berbagai daerah di Jawa.

Misalnya di Cirebon, Surakarta, Semarang, Madiun, Surabaya, Malang, dan sebagainya.

Berita yang diterima dari Jakarta itu, selanjutnya disiarkan melalui radio di wilayah masing-masing, maupun dari mulut ke mulut.

Peran pemuda yang terlibat atau mendengar peristiwa proklamasi kemerdekaan di Jakarta turut menyebarkan berita ke berbagai wilayah.

Misalnya Yakub Gani yang pergi ke Bekasi untuk menyebarkan berita gembira tersebut.

Contoh lain adalah Datuk Jamin dan Sumanang yang merupakan utusan dari Asrama Menteng 31 untuk menyebarkan berita proklamasi ke Tangerang.

Baca juga: Mengenal Fatmawati, Penjahit Bendera Merah Putih Pertama saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Penyebaran berita proklamasi di beberapa daerah juga dilakukan dalam kegiatan keagamaan.

Seperti dilakukan setelah shalat berjamaah seperti yang terjadi di Bekasi.

Contoh lain adalah penyebaran berita proklamasi melalui khutbah Jumat, 17 Agustus 1945.

Penyebaran berita proklamasi melalui khutbah yang terjadi di Masjid Besar Alun-alun Utara dan Masjid Pakualaman di Yogyakarta.

Berita tersebut, semakin tersebar luas berkat usaha Ki Hajar Dewantara dan guru-guru Taman Siswa.

Mereka melakukan pawai sepeda dan menyebarkan berita gembira tentang kemerdekaan Indonesia.

Materi Sekolah Lainnya

(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas