TRIBUNNEWS.COM - Inilah faktor internal dan eksternal lahirnya Nasionalisme di Indonesia.

Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara yang semula hanya singgah, hingga menerapkan politik Kolonial, menyebabkan munculnya perlawanan kepada negara kolonial di berbagai daerah.

Namun sebelum abad ke-19 perlawan terhadap kolonialisme masih bersifat kedaerahan.

Perlawanan masih bersifat lokal atau kedaerahan, secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional, dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti bangsawan atau tokoh agama yang memimpin dengan sporadis atau musiman.

Baca juga: Bentuk-bentuk Nasionalisme, Berikut Contoh Perilaku yang Mencerminkan Rasa Nasionalisme

Bentuk perlawanan tersebut selalu gagal dan dapat diberantas oleh penjajah.

Kemudian setelah abad ke-20 yang dikenal sebagai masa pergerakan nasional, bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dengan menggunakan organisasi yang bersifat modern.

Hingga lahirlah nasionalisme di Indonesia yang mendorong munculnya organisasi yang modern.

Nasionalisme merupakan suatu sikap politik dan sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa, serta kesamaan cita-cita, serta tujuan yang sama sehingga memunculkan rasa cinta tanah air dan bangsa.

Baca juga: Pengertian Nasionalisme, Berikut Tujuan dan Ciri-cirinya

Lahirnya nasionalisme di Indonesia didukung oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.

Berikut aktor internal dan eksternal lahirnya Nasionalisme di Indonesia, mengutip dari laman kemdikbud.

Faktor Internal Lahirnya Nasionalisme di Indonesia

1. Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat.

2. Adanya kenangan akan kejayaan masa lalu seperti keajaan Sriwijaya dan Majapahit.

3. Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin pergerakan nasional.