Mengenal Molekul Ozon di Atmosfer, Penipisan Ozon dan Dampaknya terhadap Bumi
Mengenal molekul ozon di atmosfer. Berikut ini penyebab ppenipisan ozon dan dampaknya terhadap Bumi, termasuk meningkat pemanasan global.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Gunung Everest, gunung tertinggi di Bumi, tingginya hanya sekitar 5,6 mil (9 km).
Penipisan Ozon
Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, SwissCham Dorong Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
Para ilmuwan pada tahun 1970-an, menemukan fakta menipisnya lapisan ozon.
Konsentrasi ozon di atmosfer bervariasi secara alami tergantung pada suhu, cuaca, garis lintang, dan ketinggian.
Sedangkan zat yang dikeluarkan oleh peristiwa alam seperti letusan gunung berapi juga dapat memengaruhi tingkat ozon, dikutip dari European Comission .
Namun, fenomena alam ini tidak dapat menjelaskan tingkat penipisan yang diamati.
Sementara bukti ilmiah mengungkapkan bahan kimia buatan manusia tertentu adalah penyebabnya.
Zat perusak ozon ini sebagian besar diperkenalkan pada tahun 1970-an dalam berbagai aplikasi industri dan konsumen, terutama lemari es, AC, dan alat pemadam kebakaran.
Pemerintah dunia setuju pada akhir 1980-an untuk melindungi lapisan ozon bumi dengan menghapus secara bertahap zat perusak ozon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, di bawah Protokol Montreal.
Dampak Zat Perusak Ozon dan Perubahan Iklim
Baca juga: Perubahan iklim: Bagaimana rasanya menjalani gaya hidup yang sangat rendah karbon?
Sebagian besar zat perusak ozon buatan manusia juga merupakan gas rumah kaca yang kuat.
Beberapa diantaranya memiliki efek pemanasan global hingga 14000 kali lebih kuat dari karbon dioksida (CO 2 ), gas rumah kaca utama.
Sehingga, penghentian global zat perusak ozon seperti hidroklorofluorokarbon (HCFC) dan klorofluorokarbon (CFC) juga memberikan kontribusi positif yang signifikan untuk memerangi perubahan iklim.
Namun, penghentian bahan itu berpotensi meningkatkan penggunaan gas jenis lain, seperti F gas.
Gas-gas berfluorinasi ini ('F-gas') tidak merusak lapisan ozon, tapi memiliki efek pemanasan global yang signifikan.
Sehingga, pada tahun 2016, para pihak Protokol Montreal setuju untuk menambahkan jenis gas F yang paling umum, hidrofluorokarbon (HFC), ke dalam daftar zat yang dikendalikan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Materi Sekolah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.