TRIBUNNEWS.COM - Lingkungan sekitar merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kehidupan manusia baik itu benda hidup ataupun tak hidup.

Lingkungan juga dapat diartikan sebagai tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur-unsur yang penting seperti tanah, air, dan udara.

Dalam lingkungan sekitar mencakup tiga hal, yakni lingkungan fisik, flora dan fauna, serta lingkungan sosial.

Lingkungan fisik umumnya mempengaruhi jenis flora dan faunanya, atau tumbuhan dan hewan.

Selain itu, lingkungan fisik juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat.

Lebih lengkapnya, berikut cakupan lingkungan sekitar yang dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) kelas 7.

Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023: Sejarah, Tema dan Link Twibbon

1. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik yang mudah diperhatikan adalah menyangkut kawasan pesisir atau daratan.

Daerah pesisir merupakan lokasi yang dekat dengan laut.

Biasanya lingkungan tersebut berupa daerah datar dengan tanah berpasir.

Sedangkan wilayah daratan yang dimaksudkan adalah daerah yang agak jauh dari laut.

Daratan dapat berupa dataran rendah maupun dataran tinggi atau pegunungan.

Di pegunungan, wilayahnya juga dapat berupa gunung dan lembah yang landai.

Namun, dapat juga berupa tebing-tebing yang terjal.

Di beberapa daerah, seperti di Ternate, pesisirnya langsung bersambung dengan gunung yang tinggi.

Selain itu, sungai atau aliran air juga merupakan bagian dari lingkungan fisik.

Ada yang berupa sungai berbatu-batu, ada juga yang berupa sungai atau saluran air yang tenang.

Sebagian daerah juga ada yang memiliki mata air dan air terjun.

Tak hanya itu, pada beberapa daerah terkadang memiliki hal khusus yang menarik, seperti jenis batuannya.

Ada daerah yang memiliki batu besar yang berbentuk tertentu.

Seperti di Belitong, Provinsi Bangka Belitung serta di Natuna, Kepulauan Riau terdapat batu-batu besar di pantai yang menarik perhatian.

Di Purwodadi, Jawa Tengah, ada tempat lumpur panas yang meletup terus menerus.

Ada daerah yang juga punya tempat api muncul dari tanah, seperti di Pamekasan, Madura maupun Sungai Siring, Samarinda.

Tentu pada setiap daerah memiliki sejumlah hal yang menarik dan menjadi ciri khas masing-masing.

Baca juga: Earthrise: Foto termasyhur yang memantik gerakan lingkungan

2. Flora dan Fauna

Di pantai selatan Jogja, daun-daun pohon cemara laut membentuk lorong semacam gua.

Daerah itu lalu dikenal sebagai gua cemara.

Ada pula daerah bernama Wringin Putih, pasalnya daerah tersebut memiliki pohon beringin berwarna putih.

Jenis bunga di berbagai daerah juga dapat berbeda-beda.

Ada daerah yang banyak bunga flamboyannya.

Ada juga daerah yang subur saat ditanami bunga bougenvil.

Selain itu, ada desa yang mengembangkan kebun mawar.

Setiap jenis bunga itu dapat memberi keunikan pada masing-masing daerah.

Jenis-jenis hewan juga dapat menjadi ciri suatu daerah.

Ikan bilis misalnya, hanya dikenal di beberapa tempat saja seperti di Danau Singkarak, Sumatra Barat.

Sementara ikan pesut menjadi ciri khas Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Jalak putih sangat dikenal dari daerah Bali.

Lalu, di beberapa tempat ada serangga khas.

Daerah Bantimurung, Sulawesi Selatan terkenal dengan kupu-kupunya.

Bukan hanya hewan langka yang perlu diperhatikan, namun hewan yang dianggap biasa saja juga dapat menjadi keunikan daerah sekitar.

Kerbau mungkin dianggap ternak biasa saja di suatu desa, akan tetapi kegiatan naik kerbau atau memandikan kerbau di sungai dapat menjadi kegiatan menarik buat warga lainya.

Melestarikan flora dan fauna khas masing-masing akan meningkatkan daya tarik lingkungan tersebut.

Baca juga: Dua Perusahaan di Kawasan Industri Morowali Akan Dipasok Listrik Ramah Lingkungan

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial terdiri dari masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya.

Ada masyarakat yang kuat mengikuti adat tertentu serta memiliki tokoh yang kuat pula.

Sementara, ada juga masyarakat yang tidak menganut adat khusus.

Kegiatan bersama masyarakat yang ini bukan berupa adat melainkan kegiatan bersama lainnya.

Lingkungan tempat tinggal antar daerah juga dapat berbeda.

Saat ini, banyak dijumpai kampung dan desa yang mengembangkan keunikan masing-masing.

Ada kampung warna-warni, kampung lampion, dan lain-lainnya.

Ada juga hal khusus yang terkait dengan kegiatan warganya.

Misalnya, kampung hidroponik karena banyak warga di situ banyak yang menanam sayur secara hidroponik.

Atau kampung lele karena banyak warganya yang beternak ikan lele.

Di kampung batik tentu banyak warganya mengembangkan usaha batik.

Tempat yang menjadi kegiatan bersama masyarakat juga beragam.

Sebagian di lapangan pemukiman, ada yang di taman-taman, di balai pertemuan warga, bahkan juga di rumah ibadah. Masing-masing dapat dibuat indah hingga menyenangkan semua warga yang beraktivitas.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)