Nadiem Makarim Minta Guru Manfaatkan Teknologi Digital untuk Pembelajaran yang Menarik
Nadiem meminta para guru memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim menilai transformasi digital menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Transformasi digital merupakan kunci untuk memajukan sistem pendidikan Indonesia," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Mendikbud Nadiem Kembali Ingatkan Larangan Bisa Calistung Sebagai Syarat Masuk SD
Nadiem meminta para guru memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik.
Selain itu, Nadiem juga meminta para siswa mempelajari teknologi digital untuk meningkatkan kualitas diri.
"Guru-guru dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik dan lebih bermakna. Begitupun para pelajar yang harus siap menghadapi perkembangan zaman dan menjadi inovator di masa depan," kata Nadiem.
Mantan CEO Gojek ini meluncurkan program Pembelajaran Berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (PembaTIK) dan Kihajar (Kita Harus Belajar) tahun 2023.
Kegiatan ini merupakan wadah bagi para guru dan siswa di Indonesia untuk mengeksplorasi dan saling berbagi kemampuan di bidang TIK.
"Kemendikbduristek mengundang kembali para pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia untuk mengikuti program PembaTIK dan Kihajar STEM 2023," tutur Nadiem.
Baca juga: Gandeng Kedaireka, Kemendikbudristek Luncurkan Program Innovation Fund
Program PembaTIK dan Kihajar merupakan salah satu program unggulan yakni transformasi digital dari gerakan Merdeka Belajar.
Kegiatan ini juga menjadi pemacu bagi guru dan siswa untuk memaksimalkan penggunaan platform teknologi Kemendikbudristek dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Pendaftar Kihajar STEM pada 2022 sebanyak 9.585 tim dan berasal dari 2.386 sekolah.
Dari 2.386 sekolah yang mendaftar Kihajar STEM 2022, 60 persen sekolah di antaranya telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.