STEM Prasetiya Mulya Kembangkan Inovasi Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Pneumonia
STEM Universitas Prasetiya Mulya mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk dunia kesehatan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Sistem navigasi pada saat operasi juga dapat memandu kita melakukan intervensi dengan cepat dan presisi sehingga mengurangi resiko infeksi, paparan radiasi sinar-X.
Lalu mempercepat proses penyembuhan pasien dan menurunkan cost yang harus ditanggung pasien.
Inovasi lain dilakukan oleh dosen dan mahasiswa program studi Energy Business Technology STEM Universitas Prasmul dan prodi Computer Systems Engineering STEM Universitas Prasmul.
Salah satu tim peneliti, Setiawan yang merupakan dosen prodi Energy Business Technology mendeskripsikan mengenai kegunaan alat uji untuk kerja turbin angin yang sedang dikembangkan timnya merupakan kerja sama dengan mitra PT Semesta Energy Services (SES).
"Alat uji untuk kerja turbin angin ini bersifat modular guna meningkatkan fleksibilitas dalam instalasi," ungkap Setiawan.
"Projek penelitian yang dikolaborasikan meliputi analisa keseragaman aliran, perancangan sistem kendali kecepatan fan, pengukuran dan akuisisi data (kecepatan angin, torsi dan daya aerodinamik luaran), serta pengembangan GUI yang user friendly," jelasnya.
Proyek ini mendapatkan pendanaan melalui program Matching Fund Kedaireka dari Kemendikbudristek dan mitra dengan nilai total pendanaan lebih dari Rp 400 Juta.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Baru Lolos SNBT Universitas Brawijaya Mengundurkan Diri, Kampus Ungkap Alasannya
Pada protek ini melibatkan lebih dari 20 mahasiswa lintas prodi yang dibagi menjadi beberapa divisi mulai dari komputasi dinamika fluida, desain dan manufaktur, akuisisi data, hingga projek manajemen yang semuanya dirangkum dalam satu kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
"Ini kesempatan besar bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman projek profesional dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi industri dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan diperkuliahan," jelas Setiawan.
Setiawan menyampaikan saat ini belum banyak perusahaan dalam negeri yang memproduksi turbin angin dalam skala besar.
Mengingat tingginya kompleksitas dalam merancang turbin angin, diperlukan beberapa literasi desain guna menghasilkan karakteristik turbin angin sesuai dengan aplikasi yang diharapkan.