ISTN-Kementerian Iptek Korsel Jalin Kerjasama, Buka Peluang Pertukaran Keahlian Riset dan Inovasi
Kerjasama ini juga merupakan langkah strategis untuk memperluas akses terhadap sumber daya dan keahlian yang ada di kedua negara tersebut.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
![ISTN-Kementerian Iptek Korsel Jalin Kerjasama, Buka Peluang Pertukaran Keahlian Riset dan Inovasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gbfgbkos.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakultas Sains dan Teknologi Informasi (FSTI) Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) menjalin kerjasama tahunan yang kuat dan berkelanjutan dengan Ministry of Science and ICT Republic of Korea.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh perwakilan dari dua institusi tersebut.
ISTN diwakili Dekan FSTI ISTN, Marhaeni, S. Kom., M. Kom sedangkan The 2nd Vice Minister, Park Yun Kyu dari Kementerian Sains dan ICT Republik Korea.
Park Yun Kyu mengatakan, kerjasama ini bertujuan untuk mempertemukan perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan Indonesia yang bergerak di bidang ICT.
Baca juga: Peringatan Hakteknas, BRIN: Kembangkan Talenta Riset dan Inovasi Lewat Penguatan SDM Unggul
“Kerjasama ini akan memberikan peluang kerjasama dan bisnis baru di bidang ICT dan konten serta memperkuat hubungan kedua negara."
"Korea Selatan juga berkomitmen untuk melakukan investasi di sektor ICT di Indonesia,” ucap Park dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).
Menurutnya, kerjasama ini juga merupakan langkah strategis untuk memperluas akses terhadap sumber daya dan keahlian yang ada di kedua negara tersebut.
Melalui kerjasama ini, Kampus ISTN sendiri memperoleh dukungan yang signifikan dalam pengembangan program studi, pelatihan, penelitian bersama, serta transfer pengetahuan dan teknologi.
Dekan FSTI ISTN, Marhaeni menyampaikan, kolaborasi ini nantinya sangat bermanfaat karena akan memberikan kesempatan pada mahasiswa dan staf kampus ISTN untuk terlibat dalam proyek-proyek inovatif dan mengakses sumber daya yang lebih luas.
“Melalui transfer pengetahuan dan teknologi, kampus dapat meningkatkan kurikulum pendidikan sesuai dengan perkembangan terkini di bidang sains dan komputer,” ungkapnya.
Marhaeni menyatakan, mahasiswa juga dapat mengikuti program pertukaran pelajar dan magang di institusi terkemuka di negara mitra untuk memperluas wawasan dan pengalaman mereka.
“Kerjasama ini tentunya akan berdampak positif pada pengembangan riset dan inovasi,” cetusnya.
Kerjasama akan dapat memberikan peluang untuk memperluas jaringan dan hubungan antara Kampus ISTN, lembaga akademik, industri, dan pemerintah di negara mitra.
“Ini membuka pintu kerjasama lintas-sektor yang lebih luas, termasuk pertukaran keahlian, pengembangan proyek bersama, dan penciptaan peluang kerja untuk lulusan kampus,” tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.