Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 68 69 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1: Pentingnya Persatuan
Kunci jawaban Sejarah Kelas 11 halaman 68 69 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1: Mengapa persatuan begitu penting?, Bab 2 Pergerakan Kebangsaan Indonesia.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban Sejarah Kelas 11 halaman 68 69 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1: Mengapa persatuan begitu penting?
Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 halaman 68 69 Kurikulum Merdeka terdapat pada Buku Sejarah SMA/SMK Kelas XI, Bab 2 Pergerakan Kebangsaan Indonesia.
Buku Sejarah Kelas 11 halaman 68 69 Kurikulum Merdeka tersebut merupakan karya dari Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas.
Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban Sejarah soal Aktivitas 1: Mengapa persatuan begitu penting? halaman 68 69.
Kunci jawaban Sejarah Kelas 11 halaman 68 69 Kurikulum Merdeka ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.
Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 164 165 166 Kurikulum Merdeka: Asesmen Bab 4
Lalu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
Kunci jawaban Buku Sejarah Kelas 11 halaman 68 69 Kurikulum Merdeka
Aktivitas 1
Tugas:
• Setelah membaca aktivitas kebangsaan Indonesia lewat Kongres Perempuan dan Kongres Sumpah Pemuda, silakan kalian mendengarkan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.
• Resapi setiap lirik lagu tersebut, kemudian bacalah teks ikrar sumpah pemuda yang disepakati bersama pada 28 Oktober
PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.
Petunjuk Kerja:
Kaitkanlah isi lagu dengan makna inti kesatuan dan persatuan bangsa dengan menjawab pertanyan “Mengapa persatuan begitu penting bagi kaum muda saat itu?
Apakah persatuan masih relevan untuk diperjuangkan sekarang?”
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 8 Kurikulum Merdeka: Mengenal Rempah Asli Indonesia
Kunci Jawaban:
Karena persatuan bangsa Indonesia sendiri didorong atas kesadaran dan tanggung jawab untuk mencapai kehidupan bangsa yang bebas.
Demi mencapai kehidupan bangsa yang bebas merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
Persatuan bangsa Indonesia harus terus dibina agar melahirkan kesatuan bangsa yang menjadi kondisi yang utuh dengan keamanan, sentosa, serta kejayaan.
Maka pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah agar bangsa kita dapat terhindar dari konflik dan bisa hidup berdampingan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu bentuk negara yang luas dengan beragam suku dan adat-istiadat yang berbeda-beda.
Serta keyakinan dan budaya yang memiliki tujuan untuk menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Persatuan sangat penting bagi negara Indonesia jika ingin hidup sejahtera.
Berkat adanya persatuan, akan dapat mewujudkan kerja sama yang baik dengan negara lainnya.
Sebagai generasi penerus bangsa, pentingnya untuk berkomitmen pada semangat persatuan dalam konteks NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 128 129 Kurikulum Merdeka: Asesmen Bab 3 Pilihan Ganda
Lantas, apakah persatuan masih relevan untuk diperjuangkan sekarang?
Persatuan dan kesatuan saat ini masih sangat terasa hangat dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.
Kehidupan majemuk sangat penting bagi bangsa Indonesia, supaya suatu bangsa tidak mudah terpecah belah.
Selain itu, alasan lainnya yakni supaya bangsa Indonesia terhindar dari konflik dan dapat hidup berdampingan.
Namun, rasa persatuan dan kesatuan perlu terus dipupuk agar tumbuh dan berkembang selamanya.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)