Kreator Nussa dan Trungtung Kenalkan Metode Baru Belajar Gambar dan Animasi dengan Sentuhan Religi
Selama ini Little Giantz dikenal banyak menghasilkan berbagai karya animasi populer dan digemari anak-anak seperti Nussa, Trungtung dan lain-lain.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Studio animasi Little Giantz menggelar peluncuran “NgeART Bareng SyariART” di Boxpark by Crooz, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Minggu (17/9/2023).
Selama ini Little Giantz dikenal banyak menghasilkan berbagai karya animasi populer dan digemari anak-anak seperti Nussa, Trungtung, dan masih banyak lainnya.
Kali ini studio ini menghadirkan platform yang menjadi wadah edukasi kreatif, khususnya di bidang gambar dan animasi, yang menjadikan ilmu syariat Islam sebagai landasan.
Acara ini dikemas dalam bentuk talkshow bersama Little Giantz, founder SyariART, serta ustaz dewan penasihat SyariART, kemudian kegiatan trial class aktivitas anak di bidang mewarnai dan animasi, dan kajian parenting oleh psikolog klinis anak & remaja, kak Yogi Kusprayogi.
Aditya Triantoro, CEO Little Giantz menjelaskan melalui acara ini, SyariART mengangkat tiga komponen penting yang menjadi 3 pilar utama berdirinya SyariART.
Pertama, syariat Islam, yang menjadi landasan untuk mengetahui batasan-batasan dalam membuat sebuah karya, yang dalam hal ini akan disampaikan dalam setiap pertemuan di kelas.
"Kedua, pendidikan kreatif, yang menjadi wadah untuk eksplorasi minat dan bakat anak dalam bidang seni, serta mengasah kreativitas dan perkembangan anak melalui gambar dan animasi mulai dari dasar hingga dapat menghasilkan karya sendiri," katanya.
Ketiga, ilmu parenting, karena orangtua adalah pendidikan pertama dan utama. Ketiga pilar ini menjadi pondasi bagi SyariART, untuk menjadi creative learning space for moslem kids.
Baca juga: Ghibli Keluarkan Film Animasi Baru 15 Desember 2023
Grand Launching SyariART yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh lebih dari seratus keluarga yang berasal dari berbagai daerah sekitar Jabodetabek.
Para pengunjung sangat antusias terhadap kegiatan ini, terutama untuk anak-anak yang mendapat kegiatan kelas seperti mewarnai dan animasi, yang dimentori langsung oleh ilustrator dan animator profesional dan berpengalaman.
“Dengan adanya aturan-aturan yang berlaku dalam syariat Islam, bukan berarti kreativitas menjadi terbatas. Namun dengan aturan tersebut, justru kita akan semakin terpacu untuk menggali lagi kreativitas, menjadi lebih bersemangat untuk menghasilkan karya, dan ini bisa menjadi faktor yang membuat karya kita akan lebih bermakna," sebut Aditya Triantoro.
Baca juga: Seperti Nussa, Lima Animasi Terbaru dari LittleGiantz Miliki Unsur Edukasi Islami
Dalam sesi tanya jawab, Ustaz Ibrahim Saleh selaku dewan penasihat SyariART menyampaikan, seni adalah sesuatu yang indah.
"Jangan sampai keindahan itu membuat diri kita menjadi liar. Koridor syariat kita perlukan untuk menjaga hakikat keindahan itu,” kata dia.
Seusai seremonial grand launching SyariART, kegiatan dilanjutkan dengan membagikan hadiah kepada para pengunjung dan sholat ashar berjamaah.
Acara yang paling ditunggu-tunggu juga adalah sharing bersama psikolog klinis anak dan remaja, kak Yogi Kusprayogi, dengan tema “Orangtua Suportif, Jadikan Anak kreatif”.
Baca juga: NUSSA Jadi Film Animasi Tanah Air Terlaris 2021, Telah Rangkul 100 Ribu Keluarga Nobar di Bioskop
“SyariART menjadi menjadi wadah dimana anak bisa belajar tentang seni, yang dipandu dan dibimbing sesuai batasan syariat. Mudah mudahan ini menjadi wasilah bagi anak anak untuk semakin baik dalam bertumbuh dan berkembang”, sebut Kak Yogi Kusprayogi, psikolog klinis anak dan remaja, yang datang jauh dari Yogyakarta, untuk turut berbagi ilmu parenting bersama SyariART.