Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 121-124, Tugas 1: Unsur pada Cuplikan Cerpen

Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 121-124. Memuat Tugas 1 terkait unsur-unsur dominan pada cuplikan cerpen.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
zoom-in Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 121-124, Tugas 1: Unsur pada Cuplikan Cerpen
Buku Bahasa Indonesia Kelas 11
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 121-124. Siswa diminta menjawab soal terkait unsur-unsur dominan dalam cuplikan cerpen pada Tugas 1. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 121-124.

Pada buku Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 121-124, terdapat Tugas 1.

Tugas pada buku Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 121-124 memuat soal terkait unsur-unsur dominan pada cuplikan cerpen.

Sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 121-124, siswa diharapkan terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban pada artikel ini, digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Ada kemungkinan terdapat perbedaan jawaban pada kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 121-124.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 154 155 Kurikulum Merdeka Identifikasi Pamflet Drama

Tugas 1

BERITA TERKAIT

1. Unsur apa saja yang dominan pada cuplikan-cuplikan cerita berikut?

Berkelompoklah untuk mendiskusikan unsur-unsur cerpen.

a. Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudin kan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir.

Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu. Kalau benar begitu, apalagi yang sekarang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengubah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan, aku tolong. Tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kaulihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.

b. “Terus solusinya bagimana?”
”Kita berempat sudah berunding. Karena Maya takut gelap, dia harus selalu tidur lebih dulu dari kami tidur minimal setengah jam sesudahnya supaya ketika kami mematikan lampu, dia udah tidur. Kalau dia terlambat berarti risiko dia. Tapi karena kami baik, he ... he...” Siwi tertawa sejenak. ”Jika ternyata kami sudah tidur dan dia belum dia boleh menyalakan lampu minyak. Nah ... biar yang lain tidak terganggu sinarnya lampu minyak itu, dia pindah ke tempat tidur yang paling ujung. Bergantian dengan Dinda. Begitu, Bu.

Jawaban:

Unsur yang dominan pada cuplikan cerita tersebut adalah gaya bahasa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas