Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 59 Kurikulum 2013: Ayo Menulis
Simak kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 59 Kurikulum 2013 terdapat dalam artikel berikut.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Tema 9 Kelas 6 Sekolah Dasar (SD) halaman 59 Kurikulum 2013.
Materi pembahasan mata pelajaran Tema 9 kelas 6 SD halaman 59 siswa akan mempelajari tentang cerita fiksi.
Di halaman 58, terdapat cerita fiksi dengan judul Masih Ada Waktu, Arya! karya Diana Karitas.
Siswa diminta membaca teks tersebut terlebih dahulu sebelum mengerjakan latihan soal di halaman 59.
Kunci jawaban Tema 9 kelas 6 halaman 59 Kurikulum 2013
Masih Ada Waktu, Arya!
Oleh Diana Karitas
Arya senang sekali hari ini. Ayah akan mengajaknya menonton film tentang makhluk luar angkasa.
Ia sudah lama menantikan kesempatan ini.
Kebetulan, kali ini ayah dapat menemaninya. “Wah, antreannya sudah panjang, Ayah!” kata Arya agak murung ketika telah sampai di bioskop.
Penjualan tiket ternyata sudah dibuka setengah jam yang lalu, dan sekarang antreannya cukup panjang.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 52 Kurikulum 2013: Ayo Berdiskusi
Seandainya saja tadi Ayah tidak membantu Mbak Ita membetulkan sepedanya, pasti kita tidak akan mengantri sepanjang ini.
“Tidak apa, Arya. Kita masih punya waktu. Pemutaran filmya masih 45 menit lagi, kok. Yuk, segera mengantre!” ajak Ayah sambil berjalan menuju antrean.
“Seandainya tadi sepeda Mbak Ita tidak rusak, kita bisa sampai ke sini lebih cepat ya Yah!
Jadi tidak harus mengantri lama,” Arya masih menggerutu tentang peristiwa sebelumnya.
“Arya, Mbak Ita juga tidak berharap sepedanya akan rusak, kan? Mbak Ita akan pergi les menari, kalau sepedanya rusak di tengah jalan, lebih kasihan lagi Mbak Ita. Beruntung rusaknya di rumah dan Ayah tahu.
Jadi, Ayah harus bantu Mbak Ita dulu supaya ia tetap bisa latihan menari dengan selamat. Memang Arya ingin Mbak Ita celaka di jalan?” hibur Ayah.
Arya hanya tersenyum dan mengangguk. Tentu saja ia tidak ingin kakak perempuannya itu mengalami kecelakaan.
“Yuk, Arya, di depan kita tinggal dua pengantri lagi, tuh! Sebentar lagi giliran kita!” kata Ayah setelah kurang lebih seperempat jam berdiri mengantre.
Arya tampak gembira dan bersemangat. Ketika Arya dan Ayah hendak maju untuk membayar tiket, tiba-tiba terdengar suara dari belakang mereka.
“Aduh, Bu. Perutku sakit sekali!” seru seseorang di belakang Arya dan Ayah. Seketika mereka menoleh ke belakang. Tampak seorang anak perempuan sebaya Arya sedang memegang perut. Wajahnya pucat.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 167 Kurikulum Merdeka Kegiatan 6
Keringat tampak mengucur di dahinya. Ibu anak perempuan itu pun terlihat panik. Beberapa
kali si ibu menghibur anaknya untuk bertahan dalam antrean.
“Ibu, silakan Ibu beli tiket dulu. Kasihan anak Ibu,” tiba-tiba Arya berkata
kepada ibu si anak itu.
Si Ibu langsung menatapnya dan melihat Ayah. Ayah mengangguk dan mempersilakan keduanya untuk maju mengambil antrean mereka.
Setelah Si Ibu mengucapkan terima kasih, mereka maju untuk membeli tiket mereka dan segera beranjak pergi menuju toilet bioskop.
Film memang masih akan dimulai 30 menit lagi.
“Terima kasih, Arya. Kamu menunjukkan kepekaanmu terhadap orang lain yang lebih membutuhkan.
Tindakanmu membantu tadi sebenarnya juga membantu kita semua yang ada di tempat antrean untuk tetap teratur.
Coba kalau kamu tidak cepat menawarkan antrean kita, pasti antrean di belakangnya
akan terganggu karena situasi yang dialami anak dan ibu itu,” kata Ayah.
“Ah, Ayah. Arya kan hanya melakukan persis seperti yang Ayah lakukan kepada Mbak Ita tadi.
Arya hanya ingin memastikan semua teratur dan dapat melakukan kegiatan sesuai yang telah direncanakan.
Kasihan anak itu, Ayah. Arya juga jadi terbayang Mbak Ita jika ia tidak dibantu Ayah tadi,” jelas Arya. Ayah tersenyum sambil mengusap kepala Arya.
Ayo Menulis
Lengkapi diagram berikut ini setelah kamu membaca cerita fiksi di atas!
Judul Cerita : Masih ada Waktu, Arya!
Pengarang cerita di atas : Diana Karitas.
Watak Tokoh Utama : Sayang saudara, rela berkorban demi keteraturan.
Watak Tokoh Tambahan : Sayang anak, dan terlihat bijaksana.
Hubungan antara Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan: Keduanya memiliki hubungan keluarga, yakni antara ayah dan anaknya.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar siswa.
- Siswa diharapkan mengerjakan latihan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban.
(Tribunnews.com/Gabriella)