Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 44 45 Kurikulum 2013: Diskusikan Tugas-tugas Berikut

Inilah kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 SD halaman 44 45 Subtema 1 Pembelajaran 6 pada Kurikulum 2013.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 44 45 Kurikulum 2013: Diskusikan Tugas-tugas Berikut
Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 SD
Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak - Inilah soal dan kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 SD halaman 44 45 Subtema 1 Pembelajaran 6 pada Kurikulum 2013. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 SD halaman 44 45 Subtema 1 Pembelajaran 6 pada Kurikulum 2013.

Buku Tematik Tema 8 untuk kelas 5 SD Kurikulum 2013 ini berjudul Lingkungan Sahabat Kita.

Subtema 1 dalam Buku Tematik ini berjudul Manusia dan Lingkungan.

Artikel ini berisi kunci jawaban soal yang ada pada Pembelajaran 6 halaman 44 dan 45 "Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak".

Kunci jawaban Buku Tematik ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawab soal sendiri.

Setelah itu, gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Berita Rekomendasi

Berikut Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 44 45 Subtema 1 Pembelajaran 6 Buku Tematik Kurikulum 2013 yang Tribunnews.com kutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber lainnya:

Kunci Jawaban Halaman 44 45

Ayo Membaca

Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 92 Kurikulum 2013: Ayo Berlatih

Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini biasa digelar setiap tahun. Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.

Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika. Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan. Hal tersebut setidaknya diutarakan Zaini Alif dari Komunitas Hong saat di acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia.

Zaini Alif mengatakan, “Permainan tradisional itu aset budaya bangsa yang sekarang mulai ditinggalkan, karena munculnya gadget. Kita tidak antipati pada gadget, tapi bagaimana menyeimbangkan gadget dengan permainan tradisional, karena permainan tradisional mengajarkan nilai, etika, dan identitas budaya bangsa.”

“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas