Kemendikbudristek Bakal Serap Produk Dalam Negeri Rp4,7 Triliun untuk Pendidikan Tinggi
Triyantoro mengungkapkan Kemendikbudristek bakal membelanjakan PDN untuk revitalisasi perguruan tinggi
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kepala Biro Umum Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek Triyantoro mengungkapkan pihaknya bakal menggunakan Produk Dalam Negeri (PDN) dengan dana sebesar Rp4,7 triliun.
Triyantoro mengungkapkan Kemendikbudristek bakal membelanjakan PDN untuk revitalisasi perguruan tinggi.
"Kita memberi umpan kepada kebutuhan Kemendikbudristek itu yang ada sekitar Rp4,7 triliun itu untuk anggaran revitalisasi di perguruan tinggi," ujar Triyantoro pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 di The Meru Sanur, Kota Denpasar, Bali, Selasa (5/3/2024).
Kemendikbudristek, kata Triyantoro, bakal melakukan pembaharuan alat-alat laboratorium di perguruan tinggi.
"Jadi revitalisasi peralatan lab yang sudah cukup lama, terlalu lama, bisa jadi sudah out of date, nggak sesuai dengan teknologi. Kalau kita menggunakan yang lama kan nggak maju-maju, kita nggak bisa meloncat," ucap Triyantoro.
Baca juga: Kemendikbudristek: Sektor Pendidikan Butuh Produk Dalam Negeri Sebagai Pengganti Produk Impor
Dirinya mengungkapkan alat-alat ini akan diupayakan yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sangat tinggi.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pembelian produk dalam negeri dibandingkan produk impor.
"Paling tidak itu, karena tahun lalu kalau dari sisi kontribusi kita, kita tetap menekan 95 persen itu PDN-nya. Nah 5% maksimal dan kita tidak menyentuh sampai ke angka 5%.
Meski begitu, Triyantoro mengajak industri untuk mampu memenuhi kebutuhan produk lokal ini.
"Nah ini kita sampaikan kepada industri, ini barang-barang yang dibutuhkan, bisa nggak industri menangkap ini bisa disiapkan di tahun ini. Kalau tidak, Karena ini nggak bisa mundur kita, kebutuhan itu kan nggak bisa tunda. Memang harus segera disiapkan," pungkasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia