Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kurangi Pengangguran Gen Z, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak Lulusan yang Relevan Kebutuhan Industri

Rektor Binus University, Dr Nelly SKom MM CSCA mengatakan, perguruan tinggi berperan penting dalam mengatasi tantangan pengangguran yang dialami Gen Z

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Kurangi Pengangguran Gen Z, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak Lulusan yang Relevan Kebutuhan Industri
Istimewa
Rektor Binus University, Dr Nelly SKom MM CSCA saat wisuda 69 Binus University. Disampaikannya, perguruan tinggi saat ini dituntut mampu mencetak lulusan dengan keterampilan relevan dengan kebutuhan sektor industri saat ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perguruan tinggi saat ini dituntut mampu mencetak lulusan yang memiliki keterampilan relevan dengan kebutuhan sektor industri saat ini.

Dengan menciptakan lulusan yang sesuai kebutuhan, maka perguruan tinggi berperan mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.

Rektor Binus University, Dr Nelly SKom MM CSCA mengatakan, perguruan tinggi berperan penting dalam mengatasi tantangan pengangguran yang dialami Gen Z.

"Perguruan tinggi harus terus melakukan inovasi pembelajaran untuk membantu dengan mencetak lulusan yang memiliki keterampilan relevan," kata Nelly saat wisuda 69 Binus University.

Nelly memaparkan, sebanyak 80,1 persen lulusan sarjana Binus diketahui sudah bekerja.

"Dari jumlah tersebut, 36,2 persen bekerja di perusahaan global, 19,9% di perusahaan non-global maupun nasional teratas, 17,7% menjadi wirausahawan, 1,3% bekerja di perusahaan startup, dan 5,1% melanjutkan studi," katanya.

BERITA TERKAIT

"Kami memiliki target untuk 2 dari 3 lulusannya bekerja di perusahaan global atau menjadi wirausahawan dan solusinya adalah adanya program kuliah 2,5 Tahun langsung gapai karier merupakan bukti nyata dari inovasi tersebut," katanya.

Mahasiswa akan menjalani kuliah selama 2,5 tahun untuk kemudian dapat langsung memulai karier impian mereka lebih awal. Hal itu memungkinkan mereka menjalani enrichment program dengan memilih salah satu dari tujuh track pembelajaran sesuai dengan minat dan rencana karier jangka panjang yaitu entrepreneurship, research, internship, further study, community development, study abroad, serta specific independent study.

Baca juga: Kurikulum Khusus Berbasis Kompetensi Dibutuhkan untuk Cegah Gen Z jadi Pengangguran

Nelly berpesan wisudawan terus menanamkan Binusian Values untuk memiliki karakter yang baik, terus menjadi pembelajar seumur hidup untuk berkontribusi membina dan memberdayakan masyarakat.

Dalam sambutan melalui siaran video, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem A Makarim mengatakan, dalam lima tahun terakhir Binus University telah  memberikan kemerdekaan bagi para mahasiswa untuk belajar dan berkarya di luar kampus.

"Langkah ini membuat generasi muda kita, khususnya mahasiswa akan dapat mengasah kompetensi dan pengalaman yang relevan dalam kehidupan dunia saat ini,” tutur Nadiem.

Baca juga: Gen Z Kerap Dianggap Gampang Kena Mental, Dokter Jiwa Sebut Ada Peran Keluarga

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Samsuri mengapresiasi Binus yang menyiapkan mahasiswa tak hanya memiliki kemampuan kompetensi atau hard-skill, namun juga pengembangan karakter.

“Salah satu nilai yang ditanamkan, luar biasa: integrity, terbukti menyontek akan drop-out, dan alumni yang terjerat korupsi, akan dicabut ijazahnya. Ini super keren!,” tegas Samsuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas